32.2 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Sekolah Tak Boleh Paksa Beli Seragam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kota Semarang menegaskan jika sekolah atau satuan pendidikan tidak boleh memaksa orang tua siswa untuk membeli seragam di sekolah.

Menurut informasi yang dihimpun, masih ada satuan pendidikan yang memaksa siswanya membeli seragam di sekolah. Misalnya, untuk seragam merah putih ataupun biru putih, pramuka, olahraga dan batik.

“Kita tekankan jika pembelian seragam sekolah tidak boleh bersifat memaksa,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang Muhammad Ahsan, Rabu (27/7).

Ahsan meminta kepada orang tua siswa, jika merasa keberatan segera melaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Semarang. Apalagi jika sifatnya memaksa ataupun mewajibkan untuk membeli di sekolah.

“Layanan seragam di sekolah sifatnya sukarela, tidak boleh mewajibkan. Jika ada sekolah yang mewajibkan, mohon kami diinformasikan, agar segera dapat kami ingatkan,” tuturnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan tegas meminta agar peserta didik tidak wajib membeli seragam di sekolah. Menurutnya, sekolah yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah harus memiliki semangat bersama untuk memfasilitasi semua golongan peserta didik, baik yang mampu maupun tidak mampu.

Hendi –sapaan akrabnya–mengaku telah mendapatkan informasi terkait sekolah – sekolah yang mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Untuk itulah, dia merasa harus menyampaikan imbauan tegas untuk meminimalkan adanya orang tua siswa atau peserta didik yang terbebani.

Ya nggak usah wajib lah, sekarang kalau nggak mampu bagaimana? Yang terpenting adalah prestasi,” ujarnya.

Idealnya, lanjut Hendi, sekolah di Kota Semarang harus memberi perhatian khusus bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Sehingga tidak boleh memaksa membeli seragam di sekolah. Menurut Hendi, persoalan seragam janganlah dipandang sebagai sebuah keharusan dalam menempuh pendidikan dan menentukan prestasi siswa.

“Jadi diatur saja bagaimana baiknya, tidak usah memaksa, yang penting semuanya happy. Sekolahnya punya performance bagus, peserta didik juga tidak terasa terbebani,” tegasnya.

Di sisi lain, Hendi bahkan mendorong agar sekolah mampu memiliki kepedulian yang tinggi terkait persoalan seragam. Kepedulian itu dicontohkannya dengan memberikan bantuan seragam bagi peserta didik yang tidak mampu.

“Yang lebih baik lagi kalau kemudian sekolahnya mencarikan bantuan. Supaya anak-anak yang kurang mampu juga bisa punya seragam seperti teman-teman yang lain,” katanya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya