27.1 C
Semarang
Tuesday, 6 May 2025

Lestarikan Budaya, Ajarkan Siswa Membatik

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Lestarikan Budaya SDN Kembangsari 02 mengajarkan siswa membatik. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka puncak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Pantauan RADARSEMARANG.COM Rabu (13/7) semua siswa mengikuti kegiatan membatik dengan antusias di halaman sekolah. Mereka berkelompok sesuai dengan kelas masing-masing.

Saling membantu dalam mengaitkan karet dan memberikan pewarnaan. Bagi kelas satu ditemani dengan orang tua sebagai pendamping. Sementara untuk kelas dua sampai enam dibantu oleh guru kelas masing-masing.

Kepala SDN Kembangsari 02 Tukijo mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud melestarikan budaya lokal. Selain itu dapat melatih kemandirian dan keberanian anak. Khususnya untuk siswa kelas satu.

“Branding sekolah ini kan batik, yakni berbudaya, aktif, toleransi, dan kreatif. Harapanya ketika diajarkan membatik siswa itu bisa memahami karakter budaya di Indonesia dan bisa melestarikannya,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Ia menambahkan output dari kegiatan ini adalah anak dapat berbudaya dan mempunyai adab. Seperti mempunyai kebiasaan untuk bekerja sama, saling gotong royong, santun, aktif, dan mandiri. Sesuai dengan programnya implementasi kurikulum merdeka (IKM) yakni penguatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Siswa SD Patemon 1 bersama siswa TK Pratiwi 34 berkeliling berkeliling di wilayah RT 1 RW 2 Patemon dan kembali ke SD pada hari terakhir MPLS Rabu (13/7). (FIGUR RONGGO WASSALIM/ RADARSEMARANG.COM)

Sedangkan di SDN Patemon 01 melakukan karnaval dan menampilkan drumband di hari terakhir MPLS.

Kepala SDN Patemon Wiwik Sri Sudarti menjelaskan, MLPS dilakukan selama tiga hari, yakni 11 hingga 13 Juli 2022. Hari terakhir, Rabu (13/7), pihaknya menampilkan ekstra drumband. Bersama TK Pratiwi 34, para siswa berkeliling di sekitar lingkungan sekolah sejauh dua kilometer.

Rutenya dari SD Patemon 1 menuju ke Barat ada pertigaan, kemudian menuju ke Kelurahan Patemon. Setelah itu, berkeliling di wilayah RT 1 RW 2 Patemon dan kembali ke SD.

Tujuan kegiatan ini, supaya anak tidak jenuh di sekolah terus menerus. Selain itu, menunjukkan ke masyarakat, SD Patemon 01 memiliki potensi drumband. “Drumbandnya ada 35 siswa dari kelas 2 hingga kelas 6,” ujarnya.

Para siswa membawa bunga manggar, bendera merah putih, dan aksesoris seperti topi kuncup yang diberi balon. Kemudian dilakukan penyerahan siswa secara simbolis diwakili orang tua murid kelas 1 dan pelepasan balon serta pembakaran kembang api.

Diakuinya antusiasme masyarakat sangat tinggi dan memenuhi kuota siswa sebanyak 28 sejak tiga tahun terakhir. “Kemarin melempar, dulu 34, terus 32, dan sekarang sudah tahu kuotanya berapa. Seluruhnya 185 siswa dari satu rombel,” ujarnya. (kap/fgr/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya