30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Sambut Kurikulum Merdeka, SMAIT Ihsanul Fikri Luncurkan Visi Baru

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kurikulum Merdeka hadir di tengah ranah pendidikan. Salah satu ciri khas kurikulum ini adalah adanya proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.  Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan untuk memberi pembelajaran sikap atau penguatan karakter sesuai 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Melalui proyek ini sekolah berusaha memberi kesempatan peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif. Juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

SMA IT Ihsanul Fikri Mungkid mengusung visi “Menjadi Sekolah Berkarakter Qur’ani, Prestatif, Kontributif, dan Berbudaya Lingkungan” berusaha hadir dalam menguatkan sistem pendidikan dalam kurikulum tersebut.

Aspek Qur’ani jelas menjadi visi pertama sekolah ini. Aspek ini menerangkan bahwa SMA IT Ihsanul Fikri berupaya mencetak generasi yang memiliki keimanan, ketakwaan, dan kepribadian yang baik. Selain itu, siswa juga diharapkan menjadikan Alquran sebagai pedoman yang tak sekadar dibaca dan dihafal, namun juga dipahami dan diamalkan.

Harapannya siswa  memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan memiliki akidah yang lurus dan ibadah yang benar, berkepribadian matang dan berakhlak mulia. Serta menjadi pribadi yang bersungguh-sungguh, disiplin, dan mampu mengendalikan diri.

Adapun aspek prestatif menargetkan siswa memiliki wawasan yang luas, kreatif, bernalar kritis, dan prestatif, berprestasi akademis dan non-akademis (olahraga, seni, akhlak, ibadah, sosial).

Aspek kontributif, agar siswa memiiki keterampilan hidup, kemandirian, kebermanfaatan, dan gotong royong. Adanya aspek berbudaya lingkungan agar seluruh civitas akademika SMA IT Ihsanul Fikri memiliki wawasan lingkungan; menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian lingkungan. Berbudaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan santun); dan kebhinnekaan global. Visi ini sesuai dengan tujuan sekolah Adiwiyata yang ingin dicapai.

Tentu bukan hal yang mudah untuk mencapai visi ini. Diperlukan gotong royong dan sumbangsih pikiran, tenaga, serta biaya dari seluruh aspek yang mendukung SMA IT Ihsanul Fikri. Namun dengan bekal optimistis, sekolah ini insyaAllah siap menyongsong perubahan baik yang segera hadir di dunia pendidikan.

In house training (IHT) diadakan untuk menyambut Kurikulum Merdeka. (Istimewa)

Gelar In House Training IKM

Kurikulum Merdeka yang sebelumnya bernama kurikulum prototipe, merupakan hal baru bagi SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Oleh karena itu, sekolah mengadakan In House Training (IHT) untuk mempersiapkan diri menyambutnya. Terlebih, SMAIT Ihsanul Fikri akan mengaplikasikannya untuk kelas X di tahun ajaran baru ini.

Pelatihan tersebut digelar dua kali. Pertama menghadirkan dua pengawas SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid yaitu Ibu Endahri dan Bapak Suryanto di aula SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Sedangkan yang kedua diisi Wakil Ketua Pembina JSIT Indonesia Pusat yaitu Ust. Suhartono.

Pelatihan yang dilakukan mandiri tersebut sebagai bentuk keseriusan lembaga baik sekolah maupun yayasan dalam mempersiapkan diri menyambut Kurikulum Merdeka.

“Bagi kami, pelatihan ini sangat penting, mengingat kurikulum merdeka merupakan sebuah hal baru bagi kami. Semoga semua guru yang mengikuti, mendapat pencerahan dan inspirasi,” ungkap Kepala SMAIT Ihsanul Fikri, Dra. Nur Cahyo Hidayati.

Selain pelatihan internal, guru SMAIT Ihsanul Fikri juga diikutkan dalam pelatihan yang dikoordinasi dan dilaksanakan oleh dinas pendidikan setempat. Ini tentu akan menambah dan memperdalam pemahaman para guru mengenai Kurikulum Merdeka dan harapannya bisa terimplementasikan dengan baik.

Orang tua santri atau siswa mengikuti khotbah taaruf untuk memperkenalkan sekolah, yayasan dan pondok tempat anaknya menuntut ilmu.  (Istimewa)

Khotbah Ta’aruf, Kenalkan pada Lingkungan Sekolah

SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid menggelar Khotbah Ta’aruf 1443 H yang diikuti siswa atau santri baru beserta orang tua atau wali. Kegiatan digelar di Gedung Olah Raga Haji Asy’ari Pabelan Mungkid, Minggu (26/6).

Rangkaian khotbah ta’aruf adalah santri dan wali murid memasuki kompleks pondok, kemudian menuju ke lapangan parkir untuk menaruh barang. Setelah itu anak berjalan menuju asrama untuk menata barang dan orangtua berjalan ke GOR mengikuti rangkaian agenda.

Orang tua mendapatkan materi dan arahan dari sekolah serta pembina yayasan. Setelah itu berpamitan dengan anak dan meninggalkan kompleks untuk pulang ke rumah masing-masing sebelum pukul 11.00.

Khotbah ta’aruf bertujuan menyambut dan memperkenalkan orang tua santri dengan yayasan, pondok, dan sekolah. Dalam khotbah ta’aruf juga ditekankan untuk orang tua ikhlas dan rela melepas anak menuntut ilmu di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid dan tinggal di asrama Ponpes Ihsanul Fikri Mungkid. Tidak lupa senantiasa mendoakan agar menjadi anak yang sholeh atau sholehah.

Peserta diharapkan bersabar dalam mengikuti segala rangkaian. Baik antre menurunkan barang, antre parkir dan hal lain akibat berkumpulnya banyak orang di Ponpes Ihsanul Fikri Mungkid.

Agenda Khotbah Ta’aruf dilaksanakan 2 hari. Yaitu Sabtu (25/6) untuk SMPIT dan SMKIT Ihsanul Fikri dan Minggu (26/6) atau Ahad untuk SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid. Khotbah ta’aruf SMKIT Ihsanul Fikri dilaksanakan di Tirto sekaligus peletakan batu pertama asrama SMK. Sedangkan SMPIT dan SMAIT Ihsanul Fikri di Pabelan dengan hari yang berbeda.

Pelantikan Pramuda Garuda Ihsanul Fikri Boarding School. (Istimewa)

Rekor Baru Pramuka Garuda

Ihsanul Fikri kembali memecahkan rekor dalam bidang pramuka. Pada Jumat 12 Februari 2022 seluruh Dewan Ambalan dilantik menjadi Pramuka Garuda. Pelantikan di lapangan rumput area komplek SMA IT Ihsanul Fikri bersamaan dengan pelantikan Pramuka Garuda SMP dan SMK IT Ihsanul Fikri.

Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi di satuan pramuka. Pencapaian ini merupakan peningkatan yang sangat signifikan. Pada Dewan Ambalan tahun lalu Ihsanul Fikri hanya melantik 5 anggota Garuda. Apalagi di masa pandemi seperti ini akan semakin sulit, dan hal inipun patut untuk diberi apresiasi.

“Dari penempuhan kita belajar buat gak boleh ngeluh, jalanin dulu. Kata pembinaku ‘sesuatu yang hasilnya baik gak ditempuh sama perjuangan yang gampang’,” ucap Khansa selaku pradana dari Dewan Ambalan Al-Khumaira masa bakti 2021/2022.

Di Ihsanul Fikri ada Dewan Ambalan Al Khumaira untuk siswa putri dan Dewan Ambalan El Khattab untuk siswa putra. Setiap satuannya ada 30 anggota.

Penempuhan selama dua pekan dan banyak persyaratan yang sulit. Untuk penguji dalam penempuhan Garuda didatangkan langsung dari Kwartir Cabang Magelang. Pelaksanaan ujian ada yang serempak di lapangan dan secara individu. Saat tes di lapangan setiap anggota menyiapkan tarian daerah, menyanyikan lagu daerah, dll. Hal ini menyita waktu karena dalam dua minggu persyaratan untuk mengikuti penempuhan disiapkan di sela-sela kegiatan sekolah. “Garuda itu dimana kita punya sikap baik dan menjadi teladan, bukan cuma jabatan,” ujar Al Kayyisa selaku Pemangku Adat Dewan Ambalan Al Khumaira.

Para penempuh ujian Garuda dilantik langsung oleh anggota dari Kwarcab Magelang. Sungguh suatu kebanggaan karena selama penempuhan bisa ditangani dan diawasi langsung oleh anggota Kwarcab. (*/lis)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya