29 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Laboratorium Alam Didesain Rumah Adat

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Laboratorium Sekolah Berbasis Alam ini unik. Ada empat bangunan ruang kelas dengan arsitektur Rumah Bulat atau Lopo. Ini adalah rumah adat Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Laboratorium alam di Jalan Durenan, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang ini dibangun oleh Lembaga Pendidikan Kebon Dalem Semarang di bawah naungan Yayasan Penyelenggara Ilahi Indonesia (YPII).

Menurut Pimpinan Kongregasi Susteran Penyelenggara Ilahi (PI) Suster Lydia, laboratorium pendidikan berbasis alam ini dibangun di lahan seluas 5.245 m2. Sengaja dibangun dengan model rumah adat nusantara agar bisa mengenalkan kepada peserta didik tentang kekayaan nusantara yang layak dibanggakan. “Laboratorium ini akan menjadi sarana belajar bagi anak didik Sekolah Kebon Dalem, mulai PAUD hingga SMA,” katanya saat peresmian, Rabu (15/6) kemarin.

Dijelaskan, fasilitas yang disediakan antara lain, ruang belajar terbuka, taman pintar, sawah mini, green house, serta taman satwa dan area pementasan seni terbuka. Selain itu, ada fasilitas site entrance, drop off area, plaza, serta laboratorium fisika dan biologi.  Juga terdapat perpustakaan berkonsep rumah panjang khas Kalimantan.

“Desain area laboratorium juga sebagian merupakan kawasan hutan mini yang diciptakan. Jadi, akan banyak jenis tanaman dari seluruh nusantara yang menghijaukan kawasan ini,” ungkap Suster Lydia.

Adapun bibit pohon yang sudah ditanam di kawasan ini, di antaranya, liang liyu, tabebuya, pulai, baobab atau ki tambleg, jacaranda, akasia, trembesi, pohon gurita, pakis aji,  pisang kipas, bambu, dan lainnya.

Arsitek Laboratorium Berbasis Alam Kebon Dalem Alfred menambahkan, bangunan ini didesain seminimal mungkin menggunakan energi listrik. Pada siang hari, kata dia, dipastikan tidak ada lampu yang menyala, termasuk AC.

“Ada sekitar 300 hingga 400 pohon akan ditanam. Sehingga kompleks laboratorium ini akan rimbun dan teduh,” katanya.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi adanya sarana pendidikan berupa laboratorium berbasis alam ini. Ia berharap, adanya laboratorium alam ini akan mencetak generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan hidup.

“Sehingga dampak lingkungan yang timbul akibat kemajuan teknologi bisa diatasi,” ungkap Mbak Ita –sapaan akrabnya–saat meresmikan laboratorium alam tersebut. (fgr/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya