RADARSEMARANG.COM, Semarang – SMPN 33 Semarang berkomitmen mewujudkan sekolah ramah anak. Salah satunya mencegah perundungan (bullying) di lingkungan sekolah dengan menggiatkan agen perubahan.
Kepala SMPN 33 Semarang, Didik Teguh Prihanto mengatakan, agen perubahan yang telah didukung United Nations Children’s Fund (UNICEF) ini dipilih oleh seluruh murid. Berkomitmen mencegah perundungan dan menerapkan disiplin positif. Agen perubahan di SMPN 33 sudah ada sejak tahun ajaran 2017/2018.
“Mereka sepakat tidak ada bullying lagi. Kami juga mendeklarasikan sekolah ramah anak, dan signifikan dapat merubah perilaku anak secara umum dalam sekolahan ini,“ kata Didik Minggu (14/11).
Ia mengungkapkan citra “Sekolahku, Rumah Keduaku” merupakan ruh SMPN 33 Semarang agar bisa menjadi wadah untuk saling berinteraksi dan berubah menjadi lebih baik.
Didik menuturkan, dulunya ada beberapa siswa (sekarang alumni) yang di sekolah lamanya di keluarkan karena bandel. Namun setelah masuk SMPN 33 tergabung dalam agen perubahan.
“Setelah bergabung dengan agen perubahan, mereka menjadi lebih baik. Padahal dulu sering ngeblong, mbolos, bertengkar. Setelah bergabung agen perubahan sudah berubah dan menjadi tenang, enggak nakal lagi,” ujarnya.
Ada juga yang sebelumnya hampir setiap hari masuk bimbingan konseling sekolah. Namun setelah bergabung dengan agen perubahan, menjadi lebih baik dan terarah. “Karena teringat jika hendak melakukan pelanggaran malu sama teman,” katanya.
Agen perubahan sekolah berperan menyebarkan virus-virus positif di lingkungan sekolah. Sehingga bisa mencegah terjadinya perundungan. Selain itu membuat para siswa betah berada di sekolah karena serasa rumah sendiri. “Bahkan di SMPN 33 Semarang, agen perubahan menjadi ekstrakurikuler,” tuturnya. (bam/zal)