RADARSEMARANG.COM, Semarang – Universitas Negeri Semarang (Unnes) menambah dua guru besar bidang kimia. Prof Dr Sri Haryani MSi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Pendidikan Kimia pada Fakultas Matematika dan IPA. Sementara Prof Dr Nanik Wijayati MSi dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Kimia Organik Fakultas Matamatika dan IPA Unnes.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan, bertambahnya profesor baru adalah bukti konkret yang menunjukkan bahwa civitas akademika Unnes tetap produktif meski dalam suasana pandemi.
“Kita kukuhkan dua perempuan hebat sebagai profesor. Ini bukti nyata pandemi dapat direspons secara positif dengan terus berpikir dan berinovasi, melahirkan berbagai gagasan kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya usai pengukuhan di Rektorat Unnes Rabu (27/10).
Fathur menambahkan, bagi Unnes pengukuhan profesor ini memiliki makna khusus, karena menunjukkan peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia, sebagai bagian dari kesiapan bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
“Saya harap setelah dikukuhkan, para profesor harus semakin produktif, sehingga mampu menghasilkan pemikiran, gagasan, dan inovasi yang bermanfaat luas terutama dalam mewujudkan indeks kinerja utama perguruan tinggi,” jelasnya.
Prof Dr Nanik Wijayati MSi mebacakan orasi ilmiah Derivatisasi a-Pinena Dari Minyak Terpentin Sebagai Bahan Baku Industri Parfum, menyoroti tentang pengembangan kimia bahan alam natural product saat ini masih terbatas pada inventarisasi.
Istri Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo ini, memberikan solusi untuk mengembangkan inovasi agar daya guna dari bahan alam dapat dioptimalkan sebelum ditawarkan secara komersial.
Misalnya inovasi produk dari a-pinena ini senyawa bahan parfum alam dapat ditemukan, maka dapat dirumuskan sintesis senyawa terpenoid derivat -pinena yang tersebar dari spesies tumbuhan dan digunakan dalam industri makanan, kosmetik dan farmasi.
Sementara itu, Prof Dr Sri Haryani MSi membacakan orasi ilmiah Integrasi Keterampilan Abad 21 Dalam Mendesain Perangkat Pembelajaran Kimia, di mana pembelajaran sains termasuk kimia dipandang bukan hanya untuk pengalihan pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga untuk membangun HOTS. (den/zal)
