RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang mulai dimatangkan Dinas Pendidikan (Disdik). Rencananya, semua SMP dan SD negeri di Kota Semarang akan melakukan PTM.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, total ada 425 sekolah akan melakukan PTM mulai jenjang TK, SD dan SMP, serta akan diikuti beberapa sekolah swasta tingkat SD dan SMP.
“Rinciannya, 325 SD negeri, 44 SMP negeri, 38 SD swasta, dan 18 SMP swasta. Sejumlah TK negeri juga akan menggelar tatap muka. Namun dilakukan terbatas, dan belum semua siswa,” katanya, Kamis (26/8/2021).
Sembari PTM dilakukan, vaksinasi kepada pelajar juga terus dilakukan. Tujuannya, agar siswa aman dan menekan penularan virus. Mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini mengakui belum semua siswa mendapatkan vaksinasi. Terutama, mereka yang usianya 12 tahun ke bawah karena sesuai aturan belum boleh mendapatkan vaksin.
“PTM bisa saja dilakukan meskipun siswa belum divaksin. Sebelumnya, sudah dilakukan uji coba beberapa waktu lalu, dan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Meski akan melakukan PTM peda Senin (30/8/2021) mendatang, namun izin orang tua menjadi hal yang mutlak untuk merelakan buah hatinya ikut PTM. Bagi yang belum setuju, maka hak siswa mendapatkan pelajaran tetap akan diberikan secara daring.
“Yang penting orang tua mengizinkan, kalau yang belum setuju tidak apa-apa. Sejak dulu kami sudah sebar angket, yang belum setuju akan mendapatkan pelajaran daring. Sekolah akan melakukan blended learning,”jelasnya.
Untuk durasi pembelajaran, kata dia, akan dilakukan selama empat jam tanpa ada istirahat. Setiap siswa akan masuk dua hari selama satu minggu selama bergantian atau sistem sif dengan kapasitas ruangan 50 persen.
Selain itu, setiap sekolah sudah memiliki SOP, termasuk alur serta jarak masuk agar tidak terjadi kerumunan. Siswa, kata dia, juga wajib memakai masker saat berangkat, dan mengikuti pembelajaran. Prokes seperti cuci tangan wajib dilakukan sebelum masuk ke dalam kelas.
“Sekolah yang sudah melakukan uji coba, boleh menambah jelas. Misalnya kemarin saat uji coba baru kelas 7 dan 8, bisa ditambah kelas 9. Kalau belum bisa, ya kelas 7 dan 8 dulu. Jika aman dan lancar bisa ditambah kelas 9. Sekolah negeri sudah uji coba, jadi bisa semuanya,”katanya.
Anggota DPRD Kota Semarang memberikan dukungan diselenggarakannya PTM. Namun mereka meminta syarat sudah divaksin tidak dijadikan syarat utama. PTM sendiri dinilai penting karena saat ini siswa sudah membutuhkan pendidikan secara tatap muka, untuk bisa melindungi dan membentuk karakter anak.
“Secara pribadi saya mendukung PTM digelar, tentu dengan prokes yang ketat. Saya pikir kondisi saat ini sudah darurat demi melindungi dan membentuk karakter anak,” kata Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti, Kamis (26/8/2021).
Pelaksanaan PTM sendiri, kata politisi yang akrab disapa Detty ini, sangat penting dilakukan termasuk di sekolah swasta. Ia meminta aturan PTM bisa digelar di setiap sekolah, dan siswa sudah divaksin tidak dijadikan syarat utama sekolah menggelar pembelajaran luring.
“Saya harap vaksin ini tidak dijadikan syarat utama, karena banyak sekolah yang belum mendapatkan vaksin. Tapi, vaksinasi bagi pelajar tetap harus dikejar sesuai dengan jumlah siswa yang ada di Semarang,” bebernya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo. Ia meminta dinkes semakin gencar melakukan vaksinasi pelajar. “Segera vaksin ke siswa 12 + ini diselesaikan, agar ada kesimbangan untuk sekolah negeri dan dan swasta. Orang tua juga bisa ayem jika anaknya sudah divaksin,” katanya.
Pantauan koran ini, hampir semua SMP negeri di Kota Semarang mengaku sudah siap jika PTM digelar Senin (30/8) mendatang. Berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan protokol kesehatan juga sudah disiapkan di setiap sekolah.
Wakil Kepala SMP Negeri 39 Semarang Rini Rusmiasih mengaku, sudah siap menggelar PTM, karena sebelumnya sekolah juga sudah pernah melaksanakan uji coba tahap awal. Selain itu, 100 persen orang tua siswa juga sudah mengizinkan anaknya mengikuti PTM.
“Dulu sudah pernah uji coba dari kelas 7. Jadi, saat ini tim kami paling tidak sudah pengalaman diuji coba lalu, sehingga tidak akan ada kesulitan. Alhamdulillah uji coba yang kemarin juga lancar. Dari beberapa siswa dan guru yang diambil sampel swab hasilnya sehat semua,” kata Rini kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (26/8).
Untuk PTM hari pertama Senin mendatang, lanjut dia, rencananya siswa kelas 9 yang akan diberi kesempatan masuk dengan kapasitas 50 persen, dengan sistem absensi ganjil genap. Selain itu, siswa juga hanya masuk mulai pukul 07.30- 11.00.
“Jadi, absen ganjil masuk Senin, kemudian siswa genap hari selanjutnya. Nanti tidak ada jam istirahat. Hanya ada jeda waktu untuk memberi kesempatan anak makan dan minum yang dibawa dari rumah masing-masing. Jadi, siswa tetap di dalam kelas,” jelasnya.
Saat PTM, kata dia, guru akan menyelipkan kegiatan literasi, karena siswa sekarang membacanya kurang. “Maka pembiasaan literasi akan kita sisipkan,” ungkapnya.
Ketua Tim Satgas Covid SMP Negeri 39 Semarang Fendyka Novan Ulfiansyah mengungkapkan, untuk vaksinasi siswa SMPN 39 sudah mencapai 85 persen dari total 851 anak. “Vaksinasi sudah dilakukan di dua tempat. Di SMPN 15 sebanyak 108 siswa, dan di sekolah sendiri sekitar 600-an siswa. Yang belum divaksin karena ada yang sakit, dan ada yang tidak dapat izin dari orang tua. Untuk guru sudah 100 persen divaksin,” ujarnya.
Terpisah, Koordinator Administrasi SMP Negeri 29 Semarang Hamsino mengatakan, pihaknya akan menjalankan PTM sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan Kota Semarang. “Semua persyaratan sudah kita penuhi untuk menunjang kegiatan PTM hari Senin mendatang,” kata Hamsino.
Dikatakan, sebanyak 30 anggota Satgas Covid-19 juga sudah dibentuk di SMPN 29. Tak hanya itu, sekolah juga sudah menjalin kerja sama dengan puskesmas.
“Berdasarkan rapat kita kemarin, PTM akan digelar 4 jam pelajaran, dan dibagi tiga sif. Satu jam pelajaran 30 menit. Sif pertama siswa kelas 8 masuk pukul 08.00, dan pulang pukul 10.00, menyusul kelas 7 masuk pukul 09.00, pulang pukul 11.00. Sif terakhir, kelas 9 masuk pukul 10.00 dan pulang pukul 12.00. Untuk kapasitas kelas maksimal 50 persen,” bebernya. (den/cr5/aro)