RADARSEMARANG.COM, Semarang – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan mengupayakan pendidikan gratis bagi anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19. Hasil Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, hingga Rabu (11/8/2021) lalu, ada 407 anak.
Hal ini dilakukan pria yang akrab disapa Hendi ini setelah bertemu dengan Tiffani. Seorang anak yang orang tuanya menjadi korban Covid-19.
“Hasil verifikasi ada 407 anak yang kehilangan orang tua,” tegasnya Jumat (13/8/2021).
Pendataan ini sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penanganan pandemi Covid-19. Khususnya dalam memberikan pendampingan pada anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
“Kami berharap anak-anak ini yang masih panjang jangkauan perjalanan hidupnya bisa kita support dari dunia pendidikan,” tandasnya.
Hendi mengatakan, bagi anak yang saat ini bersekolah di sekolah swasta, rencananya akan dipindah ke sekolah negeri. Namun jika yang bersangkutan lebih nyaman bersekolah di swasta, Hendi akan mengusahakan beasiswa dari Dinas Pendidikan Kota Semarang.
“Yang penting masih bisa untuk keep contact dengan kita,” ujarnya.
Pemkot Semarang tak sendiri, Hendi juga turut menggandeng pengusaha untuk gotong-royong membantu anak yatim tersebut.
“Teman-teman pengusaha sudah bergabung membantu separonya. Sebanyak 200 dipegang teman-teman pengusaha,” imbuhnya.
Sedangkan sisanya, 207 anak memperoleh bantuan gotong-royong Pemerintah Kota Semarang. Konsep gotong-royong seperti ini yang terus diupayakan Hendi dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya. Percepatan penanganan problem Covid-19 lekas menemukan jalan keluar.”Jadi konsep-konsep bergerak bersama ini terus kita coba tumbuh kembangkan, terutama untuk menangani persoalan- persoalan yang sulit,” tandasnya. (den/zal)