RADARSEMARANG.COM, Semarang – Mulai Senin (21/6/2021), Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/SMK se-Jawa Tengah dibuka. Pada hari pertama pendaftaran, sejumlah orang tua calon peserta didik mengeluh website sempat error. Karena itu, beberapa di antaranya mendatangi layanan informasi yang dibuka di sekolah untuk mengadukan kendala yang dialami.
Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SMA Negeri 3 Semarang Endang Widyastuti mengakui, pihaknya menerima beberapa aduan dari orang tua siswa. Panitia PPBD online menangani hal tersebut dengan membuka layanan informasi dari pukul 07.00 hingga 15.30.
“Kami sudah buka layanan informasi sejak pembuatan akun, tapi seminggu kemarin tak sebanyak hari ini (kemarin) orang tua yang datang,” tuturnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Kemarin tampak Panitia PPDB Online SMAN 3 Semarang Ade Gunawan tengah melayani tiga orang tua calon peserta didik yang menanyakan beberapa informasi. Ia menyampaikan, lebih dari 20 orang tua calon peserta didik datang ke sekolah, kemarin. “Jumlahnya dua kali lipat dari hari-hari sebelumnya,” katanya.
Diakui, kebanyakan masalah yang diadukan soal website PPDB yang error di tengah tahap pendaftaran. Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi saat pendaftaran baru mulai dibuka. Karena kemungkinan besar adanya ratusan atau bahkan ribuan calon peserta didik yang mengakses website untuk mendaftar secara bersamaan.
“Kalau bisa kami jawab, ya kami langsung jelaskan. Tapi bila masalah teknis, kami serahkan ke bagian operator,” jelas Ade.
Ia menambahkan, beberapa orang tua calon peserta didik yang datang bersama anaknya, juga mengadukan masalah titik koordinat lokasi rumahnya yang berubah dan tidak sesuai seperti saat awal membuat akun.
“Tadi pagi (kemarin) memang banyak aduan saat website sempat down, tapi setelah beberapa saat dicoba lagi sudah bisa,” katanya.
PPDB SD dan SMP
Sementara itu, proses prapendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tingkat SD di Kota Semarang selesai Jumat (18/6) lalu. Untuk saat ini prapendaftaran dilakukan untuk tingkat SMP yang dimulai Minggu (20/6) sampai Jumat (25/6/2021) mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, proses PPDB pada tingkat SMP Negeri ini juga wajib mengikuti prapendaftaran. Jika tidak, maka calon peserta didik tidak bisa mendaftar di sekolah negeri.
“Sistemnya sama, wajib ikut prapendaftaran. Nah ini banyak yang datang ke dinas, karena nggak punya KK (kartu keluarga) Semarang, jadi input dibantu oleh petugas,” katanya, Senin (21/6/2021).
Ia menjelaskan, input manual untuk prapendaftaran juga bisa dilakukan di satuan pendidikan atau sekolah selama proses tersebut berlangsung. Menurut dia, tidak sedikit orangtua siswa yang datang ke dinas ataupun ke sekolah untuk melakukan input manual, karena tidak memiliki KK Semarang, meskipun anak tersebut sudah bersekolah di Semarang.
“Bisa saja si anak ini ikut saudara atau yang lainnya, jadi kita bantu untuk memenuhi hak mereka,” tambahnya.
Ditanya terkait evaluasi prapendaftaran tingkat SD yang sudah selesai, Gunawan menerangkan jika masih ditemukan orang tua siswa yang tidak ikut dalam prapendaftaran.
“Masih ada, alasannya lupa, nah mereka nggak bisa daftar di SD Negeri. Pembetulan data yang salah juga dilakukan,” jelasnya.
Meski tidak bisa mendaftar secara online, lanjut Gunawan, calon peserta didik bisa saja mendaftar secara offline di satuan pendidikan terkait. Syaratnya, sekolah yang dituju kekurangan siswa dari jumlah kuota yang telah ditentukan. “Bisa saja daftar secara offline, tapi di SDN yang kuotanya kurang,” tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini menerangkan, untuk PPDB tingkat SD jumlah kuota yang ada di Semarang tidak sebanding dengan jumlah pendaftar pada tahun ini. “Dari kuota 14 ribu sekian, jumlah pendaftar sekitar 12 ribu sekian. Jadi, ada kuota kosong sebanyak 2 ribu yang tersebar di SDN yang ada di Semarang,” bebernya.
Kuota kosong ini, lanjut Gunawan, bisa dipenuhi oleh satuan pendidikan dengan menerima siswa secara offline. Ditanya terkait jumlah SD yang kemungkinan tidak memenuhi kuota, ia mengaku belum mengetahui pasti lantaran masa pendaftaran baru akan dimulai Minggu (26/6/2021) mendatang.
“Bisa dipenuhi offline, kalau SD mana, dan jumlahnya ada berapa kita belum tahu,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 28 Semarang Miftahudin mengakui jika masih ada orang tua siswa yang datang ke satuan pendidikan untuk melakukan prapendafataran, Senin (21/6/2021) kemarin. Jumlahnya ada sekitar 12 calon siswa, kebanyakan dari sekolah luar Semarang ataupun tidak memiliki KK Semarang.
“Ada delapan calon siswa dan orangtuanya datang ke sekolah. Ada yang tidak mantep melakukan input data di rumah, jadi dilakukan sekolah,” tuturnya.
Ia menjelaskan, temuan lainnya adalah ada orang tua calon peserta didik belum melengkapi berkas, seperti surat keterangan dari sekolah, dan surat keterangan domisili dari lurah. Padahal mereka lama tinggal di daerah Mangkang, namun KK-nya masih berdomisili Gunungpati.
“Kita arahkan, beliau kontrak tiga tahun di Mangkang, kalau mau zona 1 ya harus pindah KK di Mangkang. Kalau KK masih di Gunungpati masuknya zona 2. Karena jika dipaksakan mendaftar dan masuk zona 2, maka peluang diterima kecil. Kita berikan pertimbangan seperti itu,” katanya. (taf/den/aro)