RADARSEMARANG.COM, Semarang – Perlu ada operasionalisasi sila-sila Pancasila yang diturunkan menjadi nilai-nilai dan norma-norma Pancasila sehingga tercipta aturan-aturan yang konkret. Terutama dalam mengarahkan perilaku atau tindakan masyarakat dalam keseharian.
Hal tersebut disampaikan Guru Besar Antropologi Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Putra, dalam seminar nasional yang mengangkat tema ‘Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila untuk Indonesia Bersatu dan Berkemajuan’ di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa (1/6/2021) siang secara luring dan daring.
Beberapa tokoh yang juga menjadi pembicara, di antaranya Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud Ristek RI Prof drh Aris Junaidi PhD, Wakil Kepala BPIP Prof Dr Hariyono MPd, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum, dan Dewan Pertimbangan Presiden Dr (HC) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
“Permasalahan yang terjadi saat ini, karena nilai-nilai Pancasila bersifat abstrak, tidak mudah dinyatakan, dan tidak mudah diukur oleh generasi milenial untuk diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Prof Heddy.
Ia menjelaskan, sosialisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial harus disesuaikan dengan karakter generasi tersebut. Sedikitnya ada tiga karakter, yakni ingin serba cepat, praktis, to the point, dan suka bermain media sosial.
“Karena itu, sosialisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial harus dilakukan dengan cara singkat, padat, jelas, serta bersifat visual. Operasionalisasi antar sila pun harus logis, kuat landasan filosofisnya dan terbukti sebagai dasar negara yang paling cocok,” jelasnya.
Sementara itu, Prof Fathur menambahkan jika Unnes memiliki peran strategis dalam mewujudkan ini nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan Indonesia bersatu dan berkemajuan melalui konservasi Nilai Pancasila, terbukti dari visi dan misi yang dimiliki. “Unnes memiliki strategi dalam menginternalisasikan nilai Pancasila melalui pendidikan tinggi. Diwujudkan melalui pengkajian dan pembelajaran,” jelas Prof Fathur.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya memberikan pesan agar tetap menjalankan nilai Pancasila yang menjadi pemersatu bangsa dan bernegara. Karena itu, Hari Kelahiran Pancasila harus diperingati dan diperkuat. “Jangan ada amandemen Pancasila, sampai kapanpun Pancasila harus dijaga karena itu tonggak Indonesia,” tambah Habib Lutfi. (den/ida)