29 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

1.027 Pelajar Tiga Sekolah Bakal Jalani Asesmen Nasional

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 1.027 pelajar di tiga sekolah di Kota Semarang bakal menjalani Ujian Nasional (UN) dengan sistem Asesmen Nasional (AN) dan ujian sekolah. Mereka berasal dari 249 siswa SMPN 28 Semarang, 283 siswa SMPN 33, dan 495 siswa SMAN 1 Semarang.

Sedangkan siswa yang lulus merasakan kebijakan UN akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020 sebanyak 995 siswa. Masing-masing lulus tahun 2020, ada 281 siswa SMPN 28, 281 siswa SMPN 33 dan 430 siswa SMAN 1.

Kepala SMPN 28 Semarang, Miftahudin mengatakan, UN diganti perannya oleh Asesmen Nasional (AN). Ini akan memetakan hasil belajar yang holistik, meliputi kognitif, sosial emosional, dan iklim sekolah yang valid. Hal itu tidak diperoleh pada saat UN. “Dengan begitu, sekolah akan mendapat hasil, meliputi kelebihan dan area perbaikan yang dapat ditindaklanjuti oleh sekolah dengan bimbingan dan motivasi dari dinas pendidikan dan stake holder lainnya,” katanya.

“Kalau AN dilaksanakan di era pandemi bagi kami tidak masalah,asalkan guru dalam pembelajaran menerapkan prinsip pembelajaran yang Miftah atau menyenangkan, inovatif, fokus, tekun, ambisi untuk paham, dan hubungkan dengan dunia nyata,”kata Miftahudin, kepada Radar Semarang, Senin (15/2) kemarin.

Kepala SMPN 33 Semarang, Didik Teguh Prihanto mengatakan, penentuan kelulusan kelas 9 tahun 2021 mengacu pada Surat Edaran (SE) Mendikbud. Pelaksanaannya nanti, satuan pendidikan diberikan pilihan menentukan kelulusan. Mulai mengolah nilai rapot, nilai tugas, atau ujian sekolah.

“Untuk menentukan kelulusan pertama, siswa harus menyelesaikan program akademik masing-masing semester. Dengan begitu, siswa harus memiliki nilai raport kelas 7, 8 dan 9, atau 6 semseter. Kemudian memiliki perilaku baik, mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan,” katanya.

Berbeda dengan Plt Kepala SMAN 1 Semarang Dr Siswanto. Menurutnya kebijakan AN tidak menggantikan UN, melainkan memotret sistem pendidikan yang sudah dilakukan sekolah. Nantinya hasil potret itu akan menjadi informasi, memperbaiki sistem pendidikan di sekolah. Dengan begitu, sekolah bisa mengetahui strategi perbaikannya. “Jadi intinya AN bukan pengganti UN. Penerapan AN, menggunakan perhitungan nilai raport semester 1-6 dan ujian sekolah,” ujarnya. (jks/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya