RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tim guru bimbingan konseling (BK) SMAN 1 Semarang melakukan jemput bola mencari pemecahan masalah yang dialami siswa. Terutama, selama penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19.
Para guru BK tersebut, di antaranya Tulus wardoyo, Siti Hikmatun, Priti Uning Wiyarti dan Dyah Wariyanti. Setiap guru mengampu delapan kelas. Mereka datang bersama wali kelas yang berbeda-beda. “Kami datang berkolaborasi dengan wali kelas. Agendanya home visit atau kunjungan rumah sesuai ampuan kelas,” kata Tulus Wardoyo, saat ditemui Radar Semarang, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, ada banyak kendala dalam penerapan PJJ. Ada siswa yang tak memiliki handphone, siswa tidak mampu mengikuti materi daring, hingga siswa memang malas.
Atas berbagai permasalahan itu, guru BK dan wali kelas yang melakukan home visit selalu memberikan pengarahan agar siswa segera mengikuti PJJ. Termasuk berdiskusi mencari pemecahan masalah sesuai keluhan masing-masing siswa.
Seperti siswa dengan kendala gadget diberi solusi untuk mengerjakan tugas di sekolah. Jumlahnya paling dua hingga tiga orang saja. Meski begitu, diterapkan dengan mematuhi protokol kesehatan. Untuk yang terkendala kuota, biasanya dicarikan bantuan dari sekolah, pemerintah, sesama orang tua atau paguyuban. “Ada juga dari pribadi guru yang menyumbang,” jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan baru saja mendatangi siswa kelas X berinisial AJ di Mugas, WAP di Lempongsari, dan MS di Pleburan. “Semester ini, kami gencar melakukan home visit untuk menanggulangi permasalahan yang ada,” sebutnya.
Salah satu siswa, AJ, mengaku senang adanya program home visit dari guru. Hal itu memudahkan dirinya bisa berkomunikasi langsung dengan guru. (jks/ida)