RADARSEMARANG.COM, Semarang – SMPN 13 Semarang telah menyiapkan sarana prasana (sarpras) sesuai protokol kesehatan untuk menghadapi pembelajaran tatap muka. Hanya saja, hal itu dilakukan setelah ada kebijakan baru dari pemerintah.
Kepala SMPN 13 Semarang, Joko Winarno memastikan, sekolahnya sudah siap menghadapi new normal apabila harus diberlakukan pembelajaran tatap muka. Pihaknya sudah dibekali dari dinas terkait prosedur pembelajaran tatap muka. Ruang kelas juga telah disekat dengan mika berbentuk persegi. Dengan begitu antara siswa satu dengan yang lain tidak melakukan kontak fisik. Kemudian siswa maksimal 50 persen dari daya tampung. Ruang kelas di-setting 16 meja dan kursi.
“Ruang sebenarnya sudah diupayakan ada sekat satu orang satu meja, komite juga mendukung, cuma PJJ (pembelajaran jarak jauh) mundur lagi. Hanya saja sarana dan prasarana sudah kami siapkan di sekolah sesuai standarnya, meskipun belum digunakan,” tandasnya.
Saat ini, pihak sekolah masih menerapkan pembelajaran daring. Kegiatan praktik diganti dalam bentuk pengiriman video dan foto. Dengan demikian mata pelajaran yang membutuhkan praktik tetap dikerjakan dari rumah. Hanya saja sekolah mengimbau para guru untuk tidak menerapkan praktik secara berkelompok.
“Jadi para siswa tinggal kirimkan videonya ke guru, karena kami mengedepankan protokol kesehatan. Selama Covid, guru-guru juga kami minta memberikan motivasi dan penerapan protokol kesehatan, serta pendidikan karakter kepada siswa secara daring,” katanya.
Joko menambahkan, sistem pembalajaran full daring. Jam pembelajaran Senin–Kamis mulai pukul 08.00 hingga 14.00. Khusus Jumat dari pukul 08.00 sampai 11.00. Guru diminta bekerja sama dengan orang tua untuk memantau absensi peserta didik. “Jadi kami datangkan orang tua yang pembelajaran anaknya kurang aktif, tujuannya supaya bisa aktif kembali,” jelas Joko.
Pihaknya memastikan, guru-guru yang masuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena mulai masuk halaman sekolah sudah ada tempat cuci tangan di beberapa titik. (jks/zal)