RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pandemi tidak membuat pergerakan Muslimat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah terhenti. Mereka justru tetap berdakwah dan berhasil menyelesaikan pembangunan pondok pesantren baru.
Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jateng, Ismawari Hafiedz menuturkan ponpes ini merupakan yang kedua di Jawa Tengah. Dimana pengelolaannya akan ditangani langsung oleh Muslimat NU Jateng.
“Sebenarnya kami sudah punya ponpes terdahulu. Namun katena sudah tidak bisa menampung lagi akhirnya kami bangun yang kedua ini,” ujarnya.
Ponpes kedua ini pun terasa lebih istimewa. Sebab lokasinya yang tidak biasa. Yakni berada di belakang Gereja Santo Enricus Ngaliyan. Pihaknya mengaku sudah mendapat izin dari gereja untuk dapat membangun ponpes di sekitar mereka.”Bahkan mereka yang menawarkan sendiri ponpesnya dibangun di sekitar mereka,” lanjutnya.
Nantinya dalam melaksanakan kegiatan di ponpes, pihaknya akan menekankan ajaran islam yang moderat. Sehingga dalam diri santriwati akan tertanam sikap toleransi. Dan tidak terpengaruh paham yang dapat mengurangi harkat dan martabat dari agama.
“Dan melalui ponpes ini kami ingin menjaga khususnya mahasiswi yang jadi santri kami agar tetap menerapkan sikap ahlussunnah wal jamaah dalam kesehariannya,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir berpesan agar Pesantren tersebut dapat menjadi wadah untuk menyampaikan pesan perdamaian, kebaikan dan persaudaraan.
Tidak hanya itu, wanita yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur ini menitipkan agar mahasiswi juga dapat diajari mengenai teknologi. Sehingga mereka tetap dapat mengikuti modernisasi zaman. Yang terus berkembang dari waktu ke waktu.”Jadi meskipun mahasiswi harus menjaga nilai agama, namun mereka juga harus mengusai teknologi agar dapat terus beradaptasi dengan perkembangan yang ada,” pungkasnya. (akm/bas)
