27.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Ditambah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah dievaluasi dan sukses dalam uji coba di beberapa sekolah, jumlah peserta pembelajaran tatap muka akan ditambah. Namun pola pembelajaran tatap muka yang digunakan di tujuh sekolah pilot project belum bisa ditetapkan untuk jadi role model.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan jumlah sekolah untuk ujicoba pembelajaran tatap muka akan ditambah mulai bulan depan. “Setelah dilakukan evaluasi 97,4 persen ada dukungan orang tua, 95 persen pelaksanaan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan 82 persen komunikasi antara orang tua dan guru berjalan baik,” kata Ganjar Rabu (30/9/2020).

Dari hasil evaluasi itu, terdapat beberapa temuan yang menjadi catatan. Di antaranya, ada tiga siswa di Temanggung yang tinggal di pondok pesantren dan dua siswa di Wonosobo yang berangkat menggunakan angkutan umum. “Solusinya sudah diambil dengan meminta mereka belajar jarak jauh. Nah temuan-temuan ini juga akan menjadi pertimbangan,” katanya.

Seperti diketahui, Pemprov Jateng menggelar ujicoba sekolah tatap muka di Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung. Ada tujuh sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project, yakni SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal serta satu sekolah swasta di Tegal, yakni SMA Pius.

“Selain sekolah kita, ada juga sekolah luar yang mengajukan, di antaranya SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan SMA Taruna Nusantara. Tapi kami minta persentase siswanya harus terbatas dan simulasi harus ketat,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Padmaningrum, mengatakan akan memulai kembali simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah yang ditunjuk pada 5 Oktober mendatang. Jumlah siswanya akan ditambah 100 persen dari jumlah awal yang mengikuti tatap muka. Misalnya di SMKN 1 Temanggung yang awalnya diikuti 72 siswa, pada tahap kedua nanti akan ditambah menjadi 180 siswa.

“Selain itu, kami juga melakukan penambahan sekolah yakni di tiga SMK Negeri Jateng baik di Semarang, Pati dan Purbalingga, serta SMA Pradita Dirgantara dan Taruna Nusantara,” katanya.

Semua sekolah yang berasrama tersebut memang sengaja dipilih. Supaya lebih mudah dalam pengaturannya. Di sekolah baru yang ditunjuk itu, lanjutnya, juga akan dibatasi jumlah siswanya. Misalnya di SMA Taruna Nusantara dengan jumlah siswa lebih dari 1.000, maka hanya diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka pada 150 orang siswa. (ewb/ton/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya