RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Rasa kekeluargaan dipilih menjadi nilai yang utama dalam menciptakan Sekolah Ramah Anak. Membentuk hubungan kekeluargaan dengan mengutamakan hati antarsiswa, guru dengan siswa dan siswa dengan warga sekolah.
Karakter dibentuk dengan baik untuk menciptakan iklim saling menghormati, saling menghargai dan menghindari bullying. “Rasa kekeluargaan ini memunculkan kedekatan emosional. Interaksi antarsiswa, guru dengan siswa, dan siswa dengan karyawan akan menumbuhkan perkembangan kejiwaan siswa secara sehat,” tutur Kepala SMPN 2 Semarang Suminto belum lama ini.
Hubungan kekeluargaan yang baik akan berpengaruh pada proses pembelajaran. Pembelajaran instruktif antara guru dan murid berjalan seimbang melalui stimulus yang proporsional. “Anak diberikan ruang untuk terlibat aktif alam diskusi dan sharing. Mereka tidak hanya disuruh mendengarkan, tetapi anak-anak dilatih berfikir secara kreatif dalam proses belajar mengajar,” imbuhnya.
Deklarasi Sekolah Ramah Anak juga dilakukan SMPN 2 Semarang dengan menggelar Espero Expo menampilkan bazar makanan dan pentas seni. Siswa sejak dini dilatih untuk belajar teamwork melalui wirausaha dan menunjukkan kreativitas dengan pertunjukan pentas seni.
“Bazar ini dikhususkan untuk kelas 8 sebagai ajang belajar dan melatih jiwa wirausaha. Sementara, pentas seni dikhususkan untuk kelas 9 untuk refreshing karena mereka sudah berjuang keras pada ujian akhir beberapa waktu lalu. Selain kreatif, pentas seni juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi,”papar kepala sekolah yang baru menjabat dua tahun tersebut.
Deklarasi Sekolah Ramah Anak berlangsung di Lapangan Utama SMPN 2 Semarang. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi langkah SMPN 2. “Kepedulian terhadap anak sudah bagus dengan menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati. Bukan hanya menjadi tugas sekolah saja, tetapi menjadi tugas orangtua juga,”paparnya.
Lebih jauh, program Sekolah Ramah Anak juga sebagai target Pemkot Semarang menjadikan Kota Semarang sebagai Kota Layak Anak pada 2020. (avi/ton)