RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Mengembangkan sekolah ramah anak, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) menyelenggarakan pelatihan konvensi hak anak (KHA) dan disiplin positif bagi pendidik untuk mewujudkan sekolah ramah anak Kamis (26/9).
Pada pelatihan tersebut, sebanyak 66 peserta terdiri dari kepala sekolah dan guru dari SDN dan MI didorong untuk menerapkan disiplin positif guna menjamin terlindunginya hak-hak anak dan menginisiasi sekolah ramah anak.
Kepala DPMPPA Kota Pekalongan, Sri Wahyuni menerangkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian strategi pengembangan kota layak anak di Kota Pekalongan dengan tujuan membangun pola pikir pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan yang terlibat khususnya di sektor pendidikan yakni para kepala sekolah dan pendidik.
“Melalui pelatihan ini semua pemangku kepentingan dan kebijakan khususnya pendidik bisa memiliki perspektif yang sama soal hak anak. Perwujudan Kota Pekalongan sebagai kota layak anak merupakan sebuah gerakan masif untuk peduli terhadap anak serta memberikan bekal bagi masa depan mereka,” terang Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni mengungkapkan, sebanyak 31.7 persen anak-anak dari jumlah penduduk Kota Batik diharapkan menjadi anak yang berkualitas, sehat, cerdas, bahagia dan berakhlakul karimah. “Di mana pun anak-anak ini sebagai generasi penerus bangsa berada harus merasa nyaman, aman, bahagia dan terlindungi,” ujar Sri Wahyuni.
Fasilitator dari yayasan LSM Setara Semarang, Yuli Sulistiyanto menekankan, dalam pelatihan ini para pendidik diberikan pemahaman mengenai KHA, sekolah ramah anak dan penerapan disiplin positif sehingga mereka bisa mengimplementasikan ilmunya di sekolah masing-masing.
“Dimana dalam pelaksanaan kegiatan sehari- hari anak tidak diperkenankan dihukum dan disanksi tetapi lebih kepada anak memahami tanggung jawab dengan disiplin positif dan kesepakatan,” ujar Yuli.
Salah satu peserta pelatihan, Kepala SDN Kandang Panjang 02 Kota Pekalongan, Ahmad Mulyono menjelaskan, pelatihan ini sangat bermanfaat sekali dalam membantu memahami tentang sekolah ramah anak sekaligus pendukung Kota Pekalongan sebagai KLA.
“Setelah ini kami akan membentuk tim untuk menindaklanjuti program sekolah ramah anak. Sebelumnya kami akan analisa terlebih dahulu sesuai prosedur, dan melibatkan peran serta seluruh komponen warga sekolah dalam mewujudkan sekolah ramah anak sebagai kader sekolah untuk menggerakkan teman-temannya,” kata Mulyono. (alf/zal)