RADARSEMARANG.COM, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Haryadi mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi mendapatkan dukungan maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dari berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini adalah sosok non partai politik (parpol) dan terbuka dengan semua kalangan.
“Posisi Erick Thohir yang bukan kader parpol membuatnya leluasa untuk memperluas dukungan dan meningkatkan akseptabilitas politiknya di berbagai segmen politik maupun pemilih,” kata Ade, Sabtu (24/06).
Sejauh ini Erick Thohir berhasil menarik dukungan dari masyarakat luas hingga elit nasional, sehingga namanya mencuat sebagai cawapres potensial. Terbukti, dalam hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) pada periode 5 hingga 13 Juni 2023, elektabilitas Erick Thohir unggul di angka 15,5 persen.
Elektabilitas ini mengalahkan tokoh potensial lain, seperti Mahfud MD 11,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 10,9 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, dan Sandiaga Uno 6,5 persen. Lebih lanjut, Ade menambahkan Erick Thohir sosok cawapres potensial yang minim akan resistensi di masyarakat.
Ia mengatakan eks Presiden Inter Milan ini memiliki pengalaman dan reputasi yang luar biasa sebagai pemimpin di Indonesia. Erick Thohir terbukti berhasil memimpin baik di BUMN maupun PSSI.
Misal, di kementrian BUMN, ia berhasil mencatatkan laba dan dividen terbesr sepanjang sejarah yakni Rp 303 triliun dan Rp 80 triliun. Sedangkan di PSSI, Erick Thohir baru saja berhasil melakukan dua laga pada FIFA Matchday bulan Juni, yakni mendatangkan Palestina dan Argentina, negara pemenang Piala Dunia 2022 lalu.
Alhasil, kepiawaian Erick Thohir tersebut membuat FIFA secara resmi menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah untuk menggelar Piala Dunia U-17 2023. Karena itu, Ade melihat setiap masyarakat dan parpol secara terbuka menerima Erick Thohir untuk menjadi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
“Erick Thohir termasuk figur dengan resistensi politik yang rendah, dengan dukungan pengalaman, reputasi dan potensi elektabilitasnya dapat diterima semua parpol,” pungkas Ade. (isk/web/bas)