RADARSEMARANG.COM, JEDDAH-Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto berhasil membawa paspor atas nama Karti Karto Prawiro dari kelompok terbang (Kloter) Jakarta Bekasi (JKS) 37. Karti Karyo Prawiro salah membawa paspor karena tertukar dengan jemaah haji lain.
Karti mendarat di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Azis (AMAA) Madinah pada hari terakhir kedatangan gelombang pertama Kamis 8 Juni 2023 pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Ketika pemeriksaan Imigrasi di bandara, ternyata Karti membawa paspor atas nama Dewi Yansi Ejot. Karti sempat ditahan di Bandara Madinah. Oleh petugas Daker Bandara, Karti diupayakan mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dari KJRI Jeddah. Akhirnya Karti bisa bergabung dengan jemaah satu kloter untuk menjalankan ibadah arbain.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata paspor atas nama Karti ditemukan di Bandara Soekarno Hatta (Soeta) Cengkareng Jakarta.
Akhirnya paspor dititipkan ketua kloter JKS 40 yang mendarat di Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah yang landing Kamis 8 Juni 2023 pukul 15.15 WAS.
“Ini saya menyerahkan paspor Karti Karto Prawiro kepada Linjam untuk diantarkan ke Imigrasi di Bandara Madinah,” kata Haryanto saat menyerahkan paspor kepada Kasi Linjam Bandara Maskat di Bandara KAAIA Jeddah.
Maskat mengantarkan paspor via jalur darat menuju Bandara Madinah. “Ini kalau tidak segera diantar, jemaah hajinya bisa dideportasi,” katanya.
Sementara itu, Karti asal Kota Banjar bergabung dengan jemaah haji satu kloter JKS 37 yang total berjumlah 373 orang. Sekitar 294 jemaah menginap di Hotel Tajward Madinah dan 80 jemaah menginap di Hotel Mirage Taiba Madinah.
Sementara itu, 395 jemaah haji kloter terakhir gelombang pertama, JKS 37 tiba di Bandara AMAA Madinah pukul 03.40 WAS. Kedatangan jemaah haji dari Bandung dan Sukabumi ini mengalami keterlambatan beberapa jam dari jadwal semestinya yakni pukul 02.50 WAS.
“Ada keterlambatan sekitar tiga jam. Harusnya take off dari Bandara Soekarno Hatta setengah enam atau 17.30 WIB tapi baru berangkat jam 10 an atau 22.00 WIB,” ujar Syamsul Azwar,66, di Bandara AMAA, Madina, Kamis (8/6/2023).
Syamsul mengaku tidak mengetahui penyebab terjadinya keterlambatan penerbangan. Meski mengalami keterlambatan, namun hal itu tidak menjadi masalah.
“Kloter sebelumnya 37 juga mengalami keterlambatan jadi enggak terlalu mengganggu dan berpengaruh. Sebab selama menunggu kita mendapat makan sudah cukup,” ujarnya.
Jemaah kloter 38 asal Sukabumi yang berangkat dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) ini berharap bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar. “Semoga saya senantiasa sehat bisa ibadah haji sampai selesai,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Iis,45, jemaah haji asal Bandung, Jawa Barat. Menurut Iis, pesawat mengalami keterlambatan penerbangan sebab baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB.
“Alhamdulillah bisa sampai ke Tanah Suci, saya mau ibadah haji aja fokus yang mungkin seumur hidup sekali,” tuturnya seusai melakukan sujud syukur di Bandara AMAA.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, saat ini seluruh jemaah haji gelombang pertama telah tiba di Madinah.
“Alhamdulillah jemaah haji Indonesia gelombang pertama seluruhnya sebanyak 260 kloter telah tiba di Madinah dengan jemaah sebanyak 99.805 jemaah,” katanya. (ida)