RADARSEMARANG,ID, MADINAH-Jemaah haji perempuan dari berbagai negara termasuk dari Indonesia terpaksa sembunyi-sembunyi untuk bisa berziarah kepada para tokoh Islam di Pemakaman Baqi’. Terutama keluarga Rasulullah SAW maupun keluarga sendiri yang kebetulan meninggal di Madinah.
Apalagi di depan pintu masuk Pemakaman Baqi’ sudah ada maklumat dengan berbagai bahasa, yakni bahasa Arab, Inggris, dan bahasa Indonesia. Tertulis, “Wanita tidak boleh berziarah kubur,” berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
Namun kaum muslimat dari berbagai negara mengikuti imam madhab yang berbeda sehingga memiliki dasar hadis yang membolehkan juga. Termasuk jemaah haji perempuan Indonesia sebagian besar mengikuti imam madhab yang membolehkan berziarah kubur. Terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Terlihat beberapa jemaah haji perempuan memilih berdoa di selasar Pemakaman Baqi’ sambil berdiri. Berdoanya pun tidak lama. Keburu ketahuan petugas, dan dibubarkan. “Haram haram haram,” teriak petugas sambil mengusir peziarah perempuan.
Meski begitu, gelombang peziarah perempuan tetap datang silih berganti di selasar untuk berziarah. Kalau diusir askar, berpindah tempat. Atau berdoa secara singkat. Askar juga tak pernah bosan mengusir petugas.
Perlu diketahui, Pemakaman Baqi’ terletak di belakang Masjid Nabawi dekat dengan kediaman Rasulullah SAW. Pemakaman ini dikelilingi pagar besi tebal menjulang setinggi empat meter dan sepanjang 1.724 meter. Posisinya sejajar dengan pintu Masjid Nabawi nomor 36 yang menuju makam Rasulullah SAW. Di depan pagar dikelilingi pertokoan yang sekarang sebagian besar sudah tutup.
Meski begitu, jemaah haji perempuan tetap memiliki peluang untuk melihat hamparan Pemakaman Baqi’ dari balik pagar. Tepatnya di bagian belakang pemakaman masih ada celah pagar tanpa pertokoan. Seorang cleaning service Masjid Madinah berkebangsaan Bangladesh sempat menjelaskan bahwa kaum perempuan bisa melihat hamparan Pemakaman Baqi’ dengan berjalan menyusuri pertokoan yang mengitari makam.Baqi’. Lumayan jauh jika dari pintu utama. Pagar pemakaman Baqi’ yang bisa digunakan untuk melihat makam ada di bagian belakang, dekat dengan gerai Albaik.
Saat menyusuri selasar pertokoan, bertemu dengan tentara Arab Saudi yang berjaga di bagian samping Makam Baqi’. Dia justru sangat ramah menjelaskan kalau ingin melihat Makam Baqi’ bisa jalan terus. Tapi hanya lima menit. “Show Baqi’ five minut,” kata salah seorang tentara penjaga Makam Baqi’
Ketika sampai di bagian belakang pemakaman Baqi’, benar juga ada pagar yang bisa digunakan untuk menyaaksikan dari jarak jauh.
Tampak jemaah haji dari Iran, China, Indonesia m, dan bebepara negara lain berdoa di depan pagar.
Di Pemakaman Baqi’ ada banyak keluarga Rasulullah SAW, di antaranya ibu susuan Nabi Muhammad SAW Halimah As-Sa’diyah, istri-istri Rasulullah kecuali Khadijah binti Khuwailid dan Maijnah binti Al Harits.
Kemudian putra-putri Rasulullah, Ibrahim bin Muhammad, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, termasuk Syayyidatina Fatimah Az Zahra, Fatimaj binti Asad (ibu Syayyidina Ali bin Abi Thalib), Abbas bin Abdul Muthalib (Paman Rasulullah), Ummu Banin, cucu Rasulullah Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Ali Zainal Abidin bin Husain, Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin, Ja’far Shadiq, Abdullah bin Ja’far Shadiq, Aqil bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah Utsman bin Affan, Abdullah bin Utsman, Abdulmejid II, dan lainnya.
Termasuk jemaah haji Indonesia yang meninggal dimakamkan di Pemakaman Bbaqi’.
Sariyono, pembimbing ibadah (Bimbad) dari embarkasi Palembang (PLM) mengakui di Arab Saudi hanya memperkenankan laki-laki saja yang berziarah. Meski begitu dirinya tetap berusaha memfasilitasi jemaah haji perempuan untuk berziarah. Pihaknya mengajak jamaah perempuan berdoa di sekitar makam Baqi’ di halaman Masjid Nabawi.
“Karena perempuan tidak diperkenankan masuk ke Pemakaman Baqi’, kami mengupayakan dengan membawa mereka ke halaman masjid dekat pemakaman untuk mengucapkan salam kepada ahli kubur,” katanya.(ida)
