RADARSEMARANG.COM, TUBAN – Gempa bumi yang berpusat di barat laut Tuban kemarin (14/4) pukul 16.55 dianggap kejadian langka.
Sebab, gempa tersebut berada di kedalaman 623 km. Meskipun gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,6, dampak kerusakannya belum dilaporkan hingga tadi malam.
Ahli kegempaan dari ITB Endra Gunawan mengungkapkan, gempa di Tuban itu merupakan kejadian langka karena berada di kedalaman lebih dari 600 km di bawah permukaan laut.
”Gempa di kedalaman 600 km itu tidak banyak terjadi. Gempa di Cile 2008 saja tidak sampai sedalam itu. Jadi, tidak banyak informasi di situ,” ujarnya.
Data dari BMKG, gempa tersebut terasa di seluruh wilayah Jatim. Bahkan sampai Bali, Jateng, Jabar, dan NTB. Endra mengatakan, memang ada penjalaran gelombang. Termasuk faktor amplifikasi tanah dan lainnya.
“Logikanya, ketika gempanya dalam, dampaknya itu semakin luas. Tapi, kalau gempanya dangkal, efeknya ya di sekitar situ saja seperti di Cianjur kan?” kata dia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, berdasar lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dalam.
Gempa tersebut terjadi akibat aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.