RADARSEMARANG.COM, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir memang dikenal sebagai pemimpin andalan dan terbaik yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengamat Politik yang juga Dewan Pakar Indo Maju Institute, Lukman Edy menyatakan status tersebut turut berdampak terhadap peningkatan elektabilitas Erick Thohir di dalam bursa pemilihan presiden (pilpres) 2024.
“Kedekatan Erick dengan Presiden Jokowi juga berpengaruh terhadap pilihan rakyat yang dilakukan survei Poltracking Indonesia,” terang Lukman.
Berdasarkan hasil survei nasional terbaru dari Poltracking Indonesia, Erick Thohir merupakan calon wakil presiden (cawapres) terkuat. Ia memiliki elektabilitas sebesar 16,2 persen sebagai calon orang nomor dua di Indonesia.
Angka elektabilitas tersebut mengalahkan figur lama seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menparekraf Sandiaga Uno. Ketiga figur tersebut masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 15,1 persen, 12,0 persen dan 9,4 persen.
Bahkan basis suara Presiden Jokowi juga mengharapkan Erick Thohir untuk menjadi pendamping orang nomor satu di Indonesia selanjutnya. Terbukti mantan Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf 2019 tersebut memiliki elektabilitas tertinggi di Jawa Tengah (Jateng).
Di Jateng angka elektabilitas Erick Thohir tercatat sebesar 25,4 persen. Beda 15 persen dari Ridwan Kamil yang berada di posisi ke dua dengan elektabilitas sebesar 10,4 persen.
Lukman mengatakan Erick Thohir menjadi fenomena baru dalam bursa pilpres mendatang lantaran dapat mengalahkan elektabilitas para figur lama. Di samping sebagai pemimpin yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi, ia menilai masyarakat telah mengakui keberhasilan kinerja yang dimiliki oleh Erick Thohir.
Di mana Erick Thohir telah terbukti bekerja nyata membantu masyarakat dan negara Indonesia melewati masa-masa sulit sepert kemunduran ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Erick Thohir bukan dari partai politik, bukan ketua umum partai dan kepala daerah namun memiliki elektabilitas yang bisa menyaingi tokoh lain. Masuknya nama Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja dan komunikasi yang dibangun,” pungkas Lukman. (isk/web/bas)