RADARSEMARANG.COM, Jakarta – Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan kans kemenangan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 lebih tinggi jika berpasangan dengan Menteri BUMN RI Erick Thohir. Terbukti dalam berbagai lembaga survei pasangan Ganjar-Erick Thohir selalu memuncaki simulasi Pilpres 2024.
Seperti yang terekam pada survei terakhir dari Indikator, pasangan Ganjar-Erick Thohir memuncaki simulasi dengan elektabilitas 43.4 persen dan mengalahkan pasangan Prabowo-Puan serta Airlangga-Ridwan Kamil. Begitu juga ketika dihadapkan dengan pasangan Anies-KIP dan Prabowo-Cak Imin, duet Ganjar-Erick Thohir kembali menang dengan elektabilitas sebesar 36.6 persen.
“Sejauh yang kita cermati, kita lihat potensi Ganjar-Erick Thohir trennya positif, elektabilitasnya signifikan trennya bagus. Baik dari Ganjar maupun Erick Thohir. Dua pasangan ini yang menurut saya kans kemenangannya cukup tinggi,” tutur Pangi.
Direktur Eksekutif Voxpol Research Center ini kemudian menjelaskan Erick Thohir memegang faktor kunci di dalam Pilpres 2024. Faktor kunci ini adalah elektabilitas yang mumpuni serta kekuatan logistik.
Elektabilitas cawapres orang nomor satu di Kementerian BUMN ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal ini berkat pengalamannya memimpin yang terus membuahkan prestasi sehingga masyarakat memberikan dukungan.
Selain itu, Erick Thohir juga memiliki hubungan dekat dengan Presiden Jokowi. Ia termasuk menteri yang tidak pernah melakukan blunder di dalam pemerintahan Jokowi dan rajin mencetak prestasi.
Terbaru, ia bahkan membantu penyelamatan sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA karena tragedi Kanjuruhan di Malang. Kemudian Erick Thohir memiliki kekuatan logistik yang dibutuhkan untuk mengarungi pilpres.
Kekuatan logistik ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan mesin pemenangan di tingkat parpol dan akar rumput. Tanpa logistik yang kuat mesin pemenangan tidak akan berjalan dengan maksimal di seluruh daerah Indonesia.
“Pak Erick Thohir memiliki modal, memiliki elektabilitas dan logistik, modal sebagai menteri BUMN ada, paling tidak itu modalnya. Itu yang saya sebut faktor kunci,” pungkas Pangi. (isk/web/bas)