RADARSEMARANG.COM, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir berkeinginan kuat untuk memberdayakan muslimat atau kader perempuan Nahdlatul Ulama (NU). Untuk itu, Anggota Kehormatan Banser ini menawarkan program pemberdayaan perempuan milik BUMN yakni Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Mekaar merupakan layanan pinjaman modal yang dihadirkan PNM untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro. Selain akses permodalan, program PNM Mekaar juga dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.
“Kita mendorong program ibu-ibu Mekaar yang ada di desa-desa, pinjaman Rp 1 juta sampai Rp 4 juta tanpa agunan, supaya ekonomi di desa bisa menjaga pembangunan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan,” tutur Erick Thohir.
Ketua Pengarah Bu Nyai Nusantara ini menjelaskan mayoritas dari pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Karenanya, perempuan NU perlu mengambil bagian untuk menjadi pilar ekonomi nasional.
Di mana melalui program Mekaar, ekonomi keluarga di Indonesia mampu bertahan dari gempuran pandemi covid-19. Bahkan terjadi peningkatan jumlah nasabah selama masa pandemi.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, jumlah nasabah Mekaar meningkat hingga menyentuh angka 7,1 juta. Kini nasabah Mekaar telah berjumlah 12,7 juta.
“Dari jumlah UMKM yang 65,4 juta, lebih dari 60% adalah perempuan. Inilah kenapa kita mendorong program PNM Mekaar, di mana pada saat pandemi Covid-19 bisa tumbuh 7,1 juta nasabah, sehingga saat ini jumlah nasabahnya mencapai 12,7 juta, ini ibu-ibu di desa,” ujarnya.
Inilah mengapa Erick Thohir bersama Kementerian BUMN yang juga menjadi mitra dari NU mendorong program Mekaar untuk memberdayakan para muslimat di seluruh Indonesia.
“Begitu banyak harapan disematkan pada perempuan, khususnya para muslimah NU agar dapat berperan lebih aktif ditengah masyarakat dan berdaya bagi sesama. Tak lagi menjadi penonton, namun penggerak roda-roda ekonomi Indonesia,” tandas Erick Thohir. (isk/web/bas)