RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kasus kecelakaan berujung pembunuhan di Nagreg, Kabupaten Bandung, kemarin (3/1) direkonstruksi. Untuk kali pertama, tiga anggota TNI-AD yang menjadi tersangka kasus tersebut tampil di hadapan publik. Mereka adalah Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas D.A., serta Koptu Achmad.
Kegiatan itu mengundang perhatian banyak orang. Orang tua korban juga menyaksikan adegan demi adegan yang ditunjukkan pelaku. Jajang, ayah Salsabila (korban), mengaku sakit hati melihat rentetan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
”Teu kiat, Pak. Saloyong kaditu kadieu ningali pelakuna. (Tak kuat, Pak. Sempoyongan lihat pelakunya, Red). Tos ditangani hukum (Sudah saya serahkan ke hukum). Ga bisa kukumaha, anak saya kasihan,” ujar Jajang. ”Ibunya lagi nangis,” lanjutnya.
Pantauan Radar Bandung, tiga tersangka yang kepalanya plontos itu mengenakan baju tahanan warna kuning. Tangan mereka diborgol. Proses rekonstruksi hanya berlangsung tak sampai 10 menit. Rekonstruksi diawali saat tiga tersangka naik mobil Isuzu Panther hitam bernopol B 300 Q.
Di lokasi kejadian mobil tersebut menabrak motor yang dikendarai Handi Saputra dan Salsabila. Tabrakan itu membuat Handi tergeletak di jalan. Sedangkan Salsabila terperangkap di bawah mobil.
Adegan selanjutnya, dua anggota TNI turun dari mobil untuk mengecek keadaan korban. Mereka kemudian membopong korban yang tak sadarkan diri ke pinggir jalan. Setelah itu korban dinaikkan ke dalam mobil. Salsabila dimasukkan ke mobil melalui pintu tengah, sedangkan Handi lewat pintu belakang.
Saat memasukkan korban ke dalam mobil, para tersangka dibantu beberapa saksi. Namun, saksi tidak ikut ke dalam mobil karena para tersangka mengatakan akan membawa korban ke rumah sakit. Proses rekonstruksi di Jalan Nagreg pun selesai. Dari Nagrek, rombongan Polisi Militer dan para tersangka melaju ke TKP selanjutnya. Lokasi lain yang dituju adalah Jembatan Tajum III di Desa Menganti, Kabupaten Banyumas.
Pantauan Radar Banyumas, rekonstruksi diawali kedatangan mobil Panther yang dikendarai tiga tersangka dari arah barat. Mobil itu lalu berhenti di tengah Jembatan Tajum III. Lalu, diperagakan adegan saat pelaku membuang korban ke sungai.
Korban pertama dilempar dengan posisi kepala terlebih dahulu. Lalu, pada peragaan kedua, pelaku melempar korban ke sungai dengan posisi kaki terlebih dahulu. Tidak jelas siapa korban yang dilempar dahulu. Proses rekonstruksi di tempat tersebut berlangsung sekitar 30 menit.
Sebagaimana diberitakan, hilangnya sejoli yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Nagreg akhirnya terkuak. Jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu, Desa Banjarparakan, Banyumas, pada Sabtu (11/12). Pada hari yang sama, jasad Salsabila ditemukan di muara Sungai Serayu, Desa Bunton, Kecamatan Adipala.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan, proses hukum terhadap tiga oknum prajurit TNI-AD itu akan terus berlanjut. TNI-AD, ujar dia, akan tunduk pada supremasi hukum. ”Kami akan terus mengawal proses hukumnya dengan tegas dan transparan,” ucapnya.