RADARSEMARANG.COM–Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar mengalami kecelakaan di exit Tol Salatiga, Jawa Tengah, Kamis 12 Agustus pagi.
Kiai Miftah yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu awalnya mendapat perawatan di RSUD Salatiga. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, dibawa ke Surabaya untuk dirawat di RSI Jemursari.
”Saat ini kami sedang menunggu. Kondisinya sudah transportable (dapat dipindahkan), ” tutur Direktur Utama RSI Jemursari Bangun Trapsilla ketika dikonfirmasi.
”Beliau minta dibawa ke RSI Jemursari. Jadi sekarang kami tunggu beliau,” ujar Bangun.
Perjalanan kiai pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, itu diperkirakan menghabiskan waktu selama 3–4 jam.
”Kami belum tahu kondisinya. Belum tahu kenapanya. Lihat mobilnya sih medeni (menakutkan). Kabarnya kondisinya baik. Tapi kalau transportable, berarti cukup stabil,” terang Bangun.
Baca juga :
- Rais Aam PBNU Miftahul Achyar Dibawa ke RSI Jemursari Surabaya
- Rais Aam PBNU Miftahul Achyar Kecelakaan di Tol Salatiga-Solo
Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Mohammad Nuh menyampaikan kondisi Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar stabil dan akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari.
”Alhamdulillah kondisi kiai Miftahul Achyar baik. Data-data medik dari rumah sakit di Jawa Tengah tadi sudah disampaikan ke dokter di sini dan sudah dipelajari, termasuk X-Ray dan rontgen. Kesimpulannya baik,” ujar M. Nuh seperti dilansir dari Antara di RSI Jemursari Surabaya.
KH Miftachul Akhyar akan menjalani rawat inap di RSI Jemursari Surabaya hingga kondisinya dinyatakan sehat. Selain itu, rawat inap dilakukan mengingat saat ini masih pandemi Covid-19.
”Harus rawat inap. Karena pandemi saat ini istirahat lebih baik, kalau beliau di rumah pasti banyak yang menjenguk. Nanti orang yang akan menjenguk pun diperketat, harus bisa menunjukkan sudah vaksin dan hasil swab antigen,” ucap M. Nuh.
Secara umum, kata M. Nuh, kondisi KH Miftachul Akhyar sangat stabil, bahkan sudah dapat diajak berbicara. ”Tidak ada keluhan apa-apa, ya mungkin karena kaget, orang sepuh. Yang penting data mediknya bagus. Alhamdulillah kiai tidak apa-apa, sehat. Doakan dalam waktu singkat bisa beraktivitas,” ujar M. Nuh.
KH Miftachul Akhyar merupakan ketua MUI yang pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang; Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan; Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem, Sarang, Jawa Tengah; juga mengikuti Majelis Taklim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang. (jawapos.com/ap)