RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang waspada terhadap penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak 1-16 tahun. Pihaknya menjalankan sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR). Sampai saat ini, belum ada temuan kasus di Kota Magelang.
Plt Kepala Dinkes Kota Magelang Istikomah menyebut, SKDR penting dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesiapan dalam menghadapi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis akut. Terlebih, penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. “Ini penyakit beda,” tandasnya, Jumat (13/5).
Selama ini, penyakit hepatitis terbagi dalam lima jenis. Hepatitis A, B, C, D, dan E. penyebabnya beragam. Antara lain karena ada zat tertentu yang meracuni hati, kemudian virus. “Kalau hepatitis akut, penyebabnya di luar itu, belum jelas asal-usulnya, masih kita pelajari,” ungkapnya.
Diperlukan kesiapan sumber daya manusia (SDM), puskesmas, rumah sakit, praktik dokter mandiri, klinik-klinik kesehatan, laboratorium kota. Lalu menyiapkan alur tata laksana dan pembiayaannya. “Kita penguatan kapasitas internal dulu. Biar dokter anaknya siap, SDM-nya siap, puskesmasnya siap, laboratoriumnya siap, dan kalau perlu merujuk, sudah disiapkan juga rumah sakit rujukannya,” paparnya.
Selanjutnya membangun jaringan surveilans berbasis masyarakat, sama seperti pada saat menangani Covid-19. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan ketika ada temuan kasus, dapat segera dilaporkan. Tenaga kesehatan akan segera menangani.
“Kita juga menyiapkan masyarakat terkait pencegahan. Karena pencegahannya hampir sama dengan Covid-19, yakni mulai hidup bersih dan sehat, serta 5M,” ucapnya.
Mengapa demikian? Dokter Istikomah menyebut, penularan hepatitis akut disinyalir mirip dengan Covid-19. Yakni dari saluran pernafasan dan saluran pencernaan. “Penularannya bisa melalui kontak makanan minuman yang masuk ke mulut dan pencernaan,” ujarnya.
Melihat dari tingkat risiko penularan, diperlukan pembekalan tentang penyakit hepatitis akut kepada pelajar. Sehingga mereka turut melakukan aksi pencegahan dengan baik.
Istikomah menjelaskan, hati merupakan organ pencernaan utama. Sehingga jika terkena hepatitis atau radang hati akan mengalami gangguan pencernaan. Gejala yang timbul umumnya mengalami mual, muntah, diare, lemah, letih, lesu, demam, meriang. Pada gejala berat, penderita bisa mengalami penurunan kesadaran. Kemudian mata dan kulit menguning. “Kalau dulu orang menyebutnya penyakit kuning, itu mengarah pada hepatitis,” pungkasnya. (put/lis)