RADARSEMARANG.COM – Anda pasti sering mengalami batuk. Batuk sendiri merupakan reaksi alami tubuh yang berguna untuk mengeluarkan zat maupun partikel yang berada di saluran pernapasan. Dikeluarkannya zat tersebut adalah agar zat atau partikel tersebut tidak masuk ke saluran napas bagian bawah.
Batuk yang normal biasanya terjadi sesekali. Jika Anda mengalaminya selama beberapa minggu, tandanya Anda harus mengkonsultasikannya ke dokter. Anda juga bisa konsultasi dokter gratis online, lho. Dengan konsultasi secara online, tentunya akan menghemat waktu dan juga biaya.
Batuk bisa menyerang dengan disertai pilek dan sakit tenggorokan. Batuk juga bisa terjadi karena adanya penyakit lain yang sedang menginfeksi tubuh. Bisa juga akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu terjadinya batuk.
Berikut ini beberapa minuman dan makanan yang dilarang saat batuk. Simak sampai akhir, ya!
1. Minuman berkafein
Mengkonsumsi minuman berkafein pada saat batuk sangat tidak dianjurkan. Contoh dari minuman berkafein yaitu teh, soda, dan juga kopi.
Minuman yang berkafein mampu memicu gas dari lambung yang bisa saja naik ke tenggorokan. Naiknya gas asam yang berada di lambung ini bisa membuat tenggorokan terasa gatal. Sehingga, batuk yang Anda alami tidak kunjung sembuh.
Konsumsilah minuman yang tidak memicu batuk seperti air putih. Mencukupi kebutuhan cairan sehari-hari dapat membantu tubuh untuk sembuh dari batuk, lho.
2. Makanan olahan
Makanan olahan seperti fast food, makanan kaleng, atau kripik memang menjadi solusi bagi orang yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk sekedar memasak. Namun, ternyata mengkonsumsi makanan olahan ini tidak terlalu baik untuk tubuh, terutama pada saat batuk.
Melalui proses pembuatan yang panjang, membuat makanan olahan menjadi minim sekali nutrisi. Padahal nutrisi sangat dibutuhkan untuk tubuh apalagi saat sedang sakit. Selain itu, banyak kandungan lain yang tidak baik untuk kesehatan seperti adanya kandungan lemak trans, kandungan gula dan natrium yang tinggi, dan juga banyak bahan tambahan lainnya seperti pengawet.
Daripada harus mengkonsumsi makanan olahan yang tidak banyak mengandung nutrisi di dalamnya, sebaiknya Anda luangkan sedikit waktu untuk mengkonsumsi makanan yang segar. Pada saat sakit, terutama saat batuk, tubuh memerlukan nutrisi untuk mengembalikan sistem imun tubuh agar mampu melawan infeksi yang terjadi di dalam tubuh.
3. Makan yang digoreng
Saat batuk, Anda wajib menghindari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Hal ini dikarenakan minyak yang digunakan pada saat menggoreng memiliki dampak yang berbahaya bagi tubuh. Terutama jika Anda membeli gorengan di penjual gorengan.
Penggunaan minyak yang berulang kali akan menghasilkan senyawa bernama akrolein. Senyawa ini dapat memicu rasa gatal pada tenggorokan yang sangat menyiksa. Penggunaan minyak jelantah ini juga bisa meningkatkan risiko terserang penyakit berbahaya seperti kanker. Selain itu juga dapat membuat tubuh mengalami obesitas.
Selain dikarenakan oleh minyaknya, makanan yang digoreng ini dapat memicu kenaikan asam lambung. Saat terjadi kenaikan asam lambung, saluran pernapasan dapat menyempit dan menyebabkan batuk.
Sehingga, pada saat batuk, sebaiknya Anda menghindari konsumsi makanan yang digoreng. Terutama jika Anda membelinya di warung makan atau penjual gorengan.
4. Makanan yang bisa memicu alergi
Alergi bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya batuk. Alergi sendiri merupakan reaksi sistem imun tubuh terhadap zat-zat yang masuk ke dalam tubuh. Zat ini biasanya tidak berbahaya, namun akan menimbulkan reaksi seperti gatal, sesak napas, pilek dan juga batuk.
Beberapa makanan yang biasanya menyebabkan alergi pada tubuh adalah kacang-kacangan, telur, makanan laut, produk olahan susu. Dengan menghindari makanan pemicu alergi ini, Anda bisa terhindar dari batuk dan juga reaksi alergi lainnya.
5. Produk olahan susu
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa produk olahan susu ini dapat merangsang pembentukan dahak di saluran pernapasan. Protein yang terdapat di dalam susu juga dapat merangsang pembentukan lendir pada saluran pencernaan.
Produk olahan susu ini akan memperparah batuk yang Anda alami apabila sebelumnya Anda sudah terinfeksi penyakit maupun peradangan. Sehingga, disarankan untuk tidak mengkonsumsi produk olahan susu saat sedang batuk.
Selain Anda harus menghindari konsumsi makanan atau minuman yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa gaya hidup yang juga bisa memperparah batuk yang Anda alami. Untuk meminimalisir parahnya batuk, sebaiknya Anda mengubah beberapa gaya hidup di bawah ini:
- Kebiasaan begadang. Kelelahan dapat berpengaruh langsung terhadap penurunan sistem imun tubuh yang tidak baik saat sedang batuk.
- Makan terlalu banyak di malam hari. Mengkonsumsi banyak makanan di malam hari dapat memicu terjadinya kenaikan asam lambung yang bisa menyebabkan batuk.
- Tidur dalam posisi telentang. Posisi ini bisa membuat dahak menumpuk pada saluran pernapasan dan memicu batuk yang terus-menerus.
- Asap rokok mampu mengiritasi lapisan tenggorokan dan juga paru-paru. Ini menyebabkan Anda akan mengalami batuk yang semakin parah.
Dengan mengubah gaya hidup tersebut, batuk yang Anda alami akan berangsur menghilang. Selain mengubah gaya hidup, konsumsilah makanan atau minuman yang dianjurkan saat sedang batuk. Makanan tersebut adalah:
- Sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Konsumsi seduhan rempah-rempahan seperti jahe dan kayu manis yang dicampur dengan madu dan lemon.
- Mengkonsumsi makanan berkuah seperti sup ayam. Makanan berkuah ini dapat membantu mengencerkan dahak di tenggorokan.
- Memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya minimal 8 gelas sehari.
Itulah beberapa makanan yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi pada saat Anda mengalami batuk. Konsumsilah obat-obatan yang bisa meredakan batuk. Sebelum itu, Anda juga bisa mengkonsultasikannya dengan dokter, terutama saat batuk yang Anda alami tidak kunjung sembuh. (web/ap)