26 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Enam Kecamatan Zero Kasus Covid-19, Kota Semarang Kembali Level 1

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangSejak Senin (4/4) kemarin, Kota Semarang kembali berada di Level 1 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 20 Tahun 2022. Kabijakan ini akan berlangsung dua pekan ke depan.

Turunnya status level tak lepas dari angka Covid-19 yang kian berkurang. Bahkan, enam kecamatan di ibu kota Jawa Tengah ini sudah zero kasus. Sebenarnya sesuai dengan parameter yang ada, sejak dua pekan lalu Semarang sudah bisa masuk di Level 1 jika dihitung jumlah kasus, keterisian rumah sakit, dan angka kematian akibat Covid-19.

“Enam kecamatan di Semarang saat ini sudah zero kasus. Sesuai paramater Silacak, posisi Semarang sebenarnya sudah dua pekan kemarin bisa masuk di Level 1,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam, Selasa (5/4).

Dari angka transmisi komunitas, kata Hakam, kasus terkonfirmasi ada di angka 6,10 per 100 ribu penduduk per minggu. Rawat inap rumah sakit 0,80 persen per 100 ribu penduduk per minggu. Angka kematian sebesar 0,27 per 100 ribu penduduk per minggu.

“Sementara dari kapasitas respon yakni testing 2,19 persen positive rate-nya per minggu. Tracing 16,44 rasio kontak erat per kasus per minggu. Angka treatment berada pada 6,24 per minggu,” jelasnya.

Sementara untuk angka vaksinasi, Kota Semarang masuk dalam kriteria PPKM level 1 di mana vaksinasi lengkap total 114,42 persen. Adapun vaksinasi lengkap lansia 81,23 persen.  Secara global, ambang batas vaksinasi secara umum global persentase lebih dari 80 persen. Lansia lebih dari 70 persen.

“Dari sisi angka vaksinasi Kota Semarang ini capaiannya sudah masuk di PPKM level 1. Satu kecamatan hanya ada satu hingga tiga kasus dan cenderung turun. Selain itu, ada enam kecamatan yang sudah nol kasus,” bebernya.

Meski turun ke Level 1, lanjut Hakam, pihaknya tetap akan menggencarkan random sampling di semua kecamatan di Kota Semarang ataupun puskesmas. Setiap hari ada 300 sampel yang dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Semarang.

“Terus akan kita gencarkan random sampling ini. Sepekan kita bisa kirimkan 2.100 sampel. Belum lagi ditambah swab mandiri di laboratorium swasta maupun rumah sakit. Hasilnya, mayoritas telah menunjukkan hasil negatif,” katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah menyampaikan Kota Lunpia masuk PPKM Level 1 saat melakukan tarawih keliling Ramadan hari pertama di Masjid Agung Semarang, jika dilihat dari parameter yang ada meskipun aturan Inmendagri dari pusat belum turun.

“Dengan turunnya level ini, masyarakat boleh berkegiatan apapun dengan tidak melanggar peraturan yang berlaku. Intinya mau beribadah boleh, bekerja boleh, sekolah boleh, dan kegiatan lain yang positif. Yang jelas jangan melanggar peraturan dan protokol kesehatan,” tandasnya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya