RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Varian baru dari Covid-19 yakni Omicron ditemukan di Kota Semarang. Total ada enam kasus yang ditemukan di Ibu Kota Jateng ini, empat pasien di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Mereka satu keluarga. Sisanya, dua pasien masih menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit berbeda. Sedangkan di Jateng, total ada sembilan pasien Omicron. Selain ditemukan di Kota Semarang, juga di Cilacap, Pekalongan, dan Sukoharjo.
Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, empat pasien Omicron yang sudah sembuh tersebut salah satunya memiliki riwayat bepergian dari luar negeri. Sementara dua lainnya bepergian ke Jakarta, serta sudah mendapatkan vaksinasi.
“Kemarin kita kirim 25 sampel untuk diperiksa whole genome sequencing (WGS). Dari sampel itu, ditemukan empat sampel yang mengidap Omicron, dan merupakan satu keluarga,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang M Abdul Hakam, Jumat (21/1).
Hakam menerangkan, jika transmisi Omicron dari satu keluarga ini sebelumnya dari luar negeri di wilayah Asia Tenggara. Sebenarnya karantina sudah dilakukan di Wisma Atlet Jakarta setelah kepulangan selama tujuh hari. Namun setiba di Semarang, pasien tersebut merasa tidak enak badan. Saat dilakukan swab PCR, ternyata hasilnya positif.
“Sebelum pulang 31 Desember lalu yang bersangkutan melakukan swab PCR semua negatif. Inisiasi ketika sampai di Semarang karena merasa tidak enak, melakukan PCR ulang, ternyata hasilnya positif pada tanggal 3 Januari, dan lapor Puskesmas pada tanggal 5 Januari,” jelasnya.
Karena CT Value sang pasien di bawah 30, akhirnya diambil sampel untuk pemeriksaan WGS, dan hasilnya positif Omicron. Kemudian kontak lini pertama tiga orang juga terpapar, sehingga menjadi empat kasus. Sementara untuk hasil tes lini kedua sebanyak 14 orang serta lini ketiga sebanyak 15 orang dinyatakan negatif.
“Dari indeks kasus Omicron ini pertama mulai istri, anak, dan kakaknya positif. Lini kedua yang berhubungan kontak erat dengan yang bersangkutan terus terang dia hanya ke minimarket. Nanti, kami akan exceed test lagi untuk lini kedua dan ketiga,” paparnya.
Dari perkembangan kasus ini, pada 13 Januari lalu, dua pasien yang terpapar Omicron telah dinyatakan negatif. Menyusul 18 Januari, dua lainnya juga negatif sehingga empat orang ini pun dinyatakan sembuh. “Saat ini mereka sudah sembuh,” tambahnya.
Namun ada dua kasus lainnya yang merupakan warga di luar Semarang, tapi memiliki domosili di Ibu Kota Jateng ini, dan masih dirawat di rumah sakit, yakni di RS Elisabeth dan RS Bhayangkara. Dijelaskan Hakam, keduanya adalah karyawan dari perusahaan BUMN di Semarang, dengan gejala awal flu yang tidak sembuh-sembuh.
“Satu pasien di RS di Bhayangkara tanggal 9 Januari flu tidak sembuh-sembuh. Kemudian, tanggal 11 swab antigen hasilnya positif. Lalu diperintahkan PCR hasilnya positif juga. Sekarang dirawat di RS Bhayangkara, yang satunya ada di RS Elisabeth,” bebernya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Omicron, Dinkes akan mengaktifkan aplikasi Sidatang, serta meminta Satgas Covid-19 di kelurahan dan kecamatan untuk mendata sampai tingkat RT dan RW untuk menelusuri warganya yang baru saja berpergian keluar kota.
“Warga juga harus proaktif untuk mendata orang yang baru datang dari luar kota,” pintanya.
Selain itu, percepatan vaksinasi booster juga terus dilakukan Dinkes dengan target sasaran yang lebih banyak pada Februari nanti. Hakam mengaku akan memfasilitasi pendatang dari luar negeri maupun Jakarta untuk pemeriksan swab PCR setelah tiba di Semarang.
“Saat ini, pasien di Rumdin ada delapan orang, mereka semua punya riwayat dari Jakarta. Kita akan tes WGS kalau CT Valuenya di bawah 30, atau yang mengarah ke Omicron akan kami periksa,” katanya.
Terpisah, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, ada sembilan warga Jateng yang positif Omicron.
“Dari hasil uji whole genome sequencing (WGS), ditemukan sembilan orang positif Omicron,” kata Kabidhumas, Jumat (21/1) siang.
Dijelaskan, saat ini penyelidikan epidemiologi tengah dilakukan. Adapun asal sampel uji WGS, terang Kabidhumas, berasal dari Kota Semarang, Cilacap, Pekalongan dan Sukoharjo.
“Untuk itu diimbau masyarakat untuk taat prokes. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan harus dibatasi,” imbaunya.
Kabidhumas menerangkan varian Omicron sangat menular, bahkan 10 kali lebih cepat dibanding covid varian Delta. “Kesadaran masyarakat untuk taat prokes adalah yang utama. Tetap gunakan masker, membatasi mobilitasnya dan selalu cuci tangan,” ungkapnya.
Ditambahkan, saat ini Polda Jateng dan stakeholder terkait tengah melakukan percepatan vaksinasi booster di masyarakat. Diharapkan, masyarakat yang belum divaksin tahap satu, tahap dua dan booster untuk aktif melaporkan diri ke pos kesehatan terdekat dan segera vaksin.
Polda Jateng, kata Kabidhumas, disamping melaksanakan upaya preventif dan menggelar vaksinasi, juga telah menyiapkan strategi apabila kembali terjadi ledakan covid seperti tahun lalu.
“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk meningkatnya jumlah warga yang terjangkit covid, Polda Jateng sudah siap dengan langkah kontijensi,” tambahnya. (den/mha/aro)