RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Partai Gerindra mengebut vaksinasi umum sebanyak 300 dosis. Vaksin tahap kedua itu kembali digelar di kantor DPD Gerindra Jateng Senin (20/12) untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Yudi Indras, anggota Komisi E DPRD Jateng mengatakan, percepatan vaksin menjadi penting mengingat PPKM dibatalkan. Hal itu membuat banyak masyarakat dari berbagai daerah berlibur ke luar kota. Terlebih perayaan Natal dan Tahun Baru yang akan digelar di berbagai tempat nantinya.
“Sekarang kita bisa lihat jalan raya mulai padat, jadi setidaknya mereka perlu vaksin untuk meminimalisasi kemungkinan penularan,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Yudi juga khawatir soal adanya penyebaran varian baru Covid-19 Omicron di ibu kota. Pasalnya banyak orang berdatangan dari luar negeri baik untuk pulang kampung maupun berlibur. Wisma Atlet pun penuh hingga harus mengantre untuk karantina.
Kemudian para pendatang yang pergi menyebar ke daerah perlu diwaspadai untuk memastikan tak ada penyebaran varian baru. Sebagai upaya pencegahan, pihaknya kembali mengundang masyarakat untuk vaksinasi tahap 2. “Vaksin pertama (bulan lalu) dan kedua masing-masing 250 dosis. Tapi ini ada tambahan sekitar 100 dosis,” imbuhnya.
Pihaknya bekerjasama dengan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sebagai pelaksana. Belasan tim medis mulai memeriksa dan menyuntikkan vaksin sejak pukul 09.00-12.00. Peserta vaksin tak hanya dikhususnya warga Semarang saja.
Vaksin umum itu terbuka menerima semua masyarakat dengan berbagai usia. Namun untuk usia anak 6-11 tahun difokuskan untuk mengakses vaksinasi di puskesmas. Pendaftaran dilakukan melalui online atau secara langsung. “Pokoknya orang mana pun boleh vaksin ke sini. Orang luar Jawa domisili Semarang juga boleh,” tutur dr Yosep Chandra yang bertugas di sana.
Di samping itu, para peserta vaksinasi juga menerima snack dan beras sebanyak 2,5 kg usai observasi vaksin di lokasi. Risa salah seorang warga mengaku mendapat informasi langsung dari Yudi. Namun ia tak menyangka bila akan mendapatkan beras juga. (taf/ida)