RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rencana vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun sudah dijadwalkan Pemkot Semarang pekan depan atau pada 21 Desember. Wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Semarang meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) bisa melakukan sosialisasi secepat mungkin kepada orang tua siswa sebelum dilakukan vaksinasi.
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang Dyah Ratna Harimurti mendukung program pemerintah untuk segera melakukan vaksinasi anak usia 6-12 tahun. Meski memberikan dukungan, politisi partai PDI-Perjuangan ini meminta agar pemkot bisa melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa, sehingga tidak ada penolakan dan bisa berjalan dengan lancar.
“Prinsipnya kami mendukung program pemerintah, karena pasti tujuannya melindungi anak-anak kita dari virus Covid-19 yang ternyata bisa menyerang pada anak-anak. Tapi saya pesan, sosialisasi harus dilakukan secepat mungkin kepada orang tua siswa,” katanya saat ditemui RADARSEMARANG.COM, Rabu (15/12) siang.
Menurut informasi yang dihimpun, sekolah-sekolah di Kota Semarang sudah memberikan surat edaran kepada orang tua siswa terkait pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-12. Surat edaran ini memuat surat edaran dari Kemenkes RI Nomor HK 01.07/Menkes/6424/2021 terkait petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi bagi anak, yang bisa dilayani di puskesmas, satuan pendidikan, ataupun sekolah.
“Harapannya tentu setelah mendapatkan vaksinasi, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa berjalan lebih lancar dan bertahap bisa kembali seperti semula sebelum pandemi Covid-19 masuk ke tanah air,” tuturnya.
Menurut dia, terlalu lama siswa mendapatkan pendidikan secara daring sangat berpengaruh kepada pola pikir anak dalam kegiatan sehari-hari ataupun bersosialisasi. Bahkan Detty –sapaan akrabnya–menyebut jika saat ini cara berpikir anak cenderung sudah sangat tergantung pada jaringan internet atau Google.
“Mereka saat ini berpikir instan, harapannya jika sudah PTM seperti semula pendidikan karakter pada anak juga bisa terpenuhi,” tambahnya.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo menerangkan, jika meskipun stok vaksin bagi anak-anak ini menunggu alokasi dropping dari provinsi, menurutnya, tetap bisa berjalan dengan baik karena sudah menjadi program dari pemerintah pusat.
“Saya rasa kalau sudah menjadi program dari pemerintah pusat ya harus siap, tinggal alokasinya saja kita tunggu,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, adanya vaksinasi kepada anak-anak ini juga menjadi hal yang positif untuk mengantisipasi anak-anak terpapar Covid-19. Apalagi beberapa waktu lalu, juga terdapat anak-anak yang terpapar Covid-19 karena masuk dalam kelompok rentan.
“Juknis mungkin saat ini masih on proses ya, namun saya rasa Dinkes dan puskesmas sudah siap melakukan vaksinasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Semarang Gunawan Saptogiri menjelaskan, jika pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para orang tua siswa terkait vaksinasi bagi anka usia 6-12 tahun yang akan dimulai pekan depan. Ia menjelaskan, jika izin orang tua menjadi hal yang mutlak sebelum siswa mendapatkan suntikan vaksinasi.
“Pada prinsipnya izin orang tua itu mutlak, tapi ini kan masih dalam proses, kita belum tahu apakah ada orang tua yang tidak mengizinkan. Namun jika orang tua tidak mengizinkan ya tidak divaksin dan tidak apa-apa,” jelasnya.
Hingga saat ini Disdik juga belum bisa menyebutkan apakah semua orang tua mengizinkan anak-anaknya menerima vaksin Covid-19. Nantinya pelaksanaan vaksinasi juga akan dilakukan secara serentak mulai dari kelas 1 hingga 5 sekolah dasar, di mana jadwalnya akan dibuat oleh Dinkes.
“Untuk vaksin kepada anak ini, saya kira anak-anak lebih percaya diri, tapi yang terpenting meski sudah divaksin tetap protokol kesehatan harus selalu diterapkan secara ketat di sekolah,” imbuhnya.
Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam menjelaskan, jika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 memang sudah dijadwalkan oleh Dinas Kesehatan. Hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Semarang masih menunggu distribusi vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
“Logistik vaksinnya masih menunggu turun dari provinsi, tapi segala sesuatunya sudah kita siapkan, termasuk SDM yang akan melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak ini juga sudah siap,” terang Hakam. (den/aro)