RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kelurahan Tandang berusaha mengurangi angka stunting yang kini ada 21 kasus di Kelurahan Tandang. Pengurangan itu dengan cara meningkatkan kemampuan kaum perempuan dengan pelatihan alat anthropometri.
“Kegiatan kali ini untuk memberikan alat anthropomiter kepada Posyandu di masing-masing RW yang berjumlah 14. Setiap RW ada perwakilan tiga orang. Melalui alat tersebut lebih membantu mengurangi angka stunting,” kata Lurah Tandang Ony Gunarti, 51, kepada RADARSEMARANG.COM Kamis (28/10/2021).
Tenaga Kesehatan Puskesmas Kedungmundu, Meylani, 22, menyatakan, pelatihan alat anthropometri merupakan ujung tombak dalam menangani stunting. Penggunaan alat anthropometri yang tidak baik dan benar, kemungkinan pengukuran tidak akurat dan tidak tepat. “Kalau sudah akurat, kita bisa tahu anak tersebut stunting atau tidak,” ungkapnya.
Selain mengetahui penggunaan alat anthropometri untuk menimbang berat badan bayi, ibu-ibu harus memperhatikan asupan yang cukup dan gizi seimbang bagi bayinya. Karena banyak bayi berusia dua tahun hanya diberikan sayuran. “Padahal, seharusnya ditambah protein dan asupan gizi lainnya,” jelasnya.
Anggota DPRD Kota Semarang Komisi A Fraksi PDIP Bambang Sri Wibowo menjelaskan, pihaknya memberikan materi untuk memotivasi masyarakat, terutama kader PKK. “Karena saya wakil masyarakat, saya harus memberikan motivasi terutama masalah kesehatan,” jelasnya. (fgr/ida)