RADARSEMARANG.COM, Semarang – Muhaimin, seorang anggota donor darah sukarela UDD PMI Kota Semarang telah mendonorkan plasma konvalesen sebanyak 13 kali. Penyintas Covid-19 itu mulai mendonorkan plasma sejak Januari dan terakhir pada 6 Agustus lalu.
Pada Desember tahun lalu, Muhaimin sekeluarga terkena Covid-19. Hal itu membuatnya harus mengisolasi diri bersama keluarga. Jadwal donor yang rutin dilakukannya pun ikut terlambat.
Setelah lima kali swab PCR dan dinyatakan negatif, ia bergegas pergi ke PMI untuk donor darah. Ia mendapati bahwa penyintas Covid-19 tidak hanya bisa mendonorkan darah biasa. Tapi dapat melakukan donor plasma yang sangat dibutuhkan pasien untuk mendukung kesembuhan.
“Pas disuruh tes, diambil sampel darah, ternyata bisa donor. Ya sudah saya langsung balik ke PMI dan donor plasma pertama kali,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Dibandingkan dengan donor darah biasanya, ia tak merasakan perbedaan yang signifikan. Hanya saja prosesnya sedikit lebih panjang karena harus melihat kadar antibodi dalam tubuh penyintas. Lalu menyocokkan dengan darah penerima donor.
Sementara itu metode donor yang digunakan yakni aprehesis. Mesin yang memisahkan secara langsung sel plasma dari sel darah merah. Sehingga hanya plasma yang diambil dari tubuh pendonor. Sedangkan sel darah merah dikembalikan otomatis ke dalam tubuh pendonor. “Saya bangga dan senang sih, bisa membantu pasien di saat susah seperti ini,” katanya.
Sejauh ini, sudah empat kali ia diminta langsung oleh keluarga pasien untuk menyumbangkan darahnya. Bahkan dua di antaranya sudah menerima donor plasma milik Muhaimin sebanyak dua kali. Dia katakan saturasi pasien yang dibantu perlahan membaik. Ia sangat lega mendengar darah plasmanya dapat menjadi penyelamat bagi orang lain. (taf/ida)