RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Sedikitnya tujuh desa masuk kawasan rawan bencana gas beracun CO2. Untuk itu puluhan warga di tujuh kawasan rawan bencana dilatih mitigasi bencana.
“Selama empat hari berturut-turut, kami melaksanakan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana. Materinya bahaya gas beracun dan gempa. Pelatihan di tujuh desa di Kecamatan Kejajar,” Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono, Kamis (22/6).
Dia menjelaskan, tujuh desa itu adalah Dieng, Sikunang, Jojogan, Campursari, Parikesit, Sembungan, dan Pathak Banteng. Mereka mendapatkan materi bahaya gas beracun dan gempa sejak 20 Juni sampai 6 Juli 2023.
Dalam pelatihan tersebut, narasumbernya fasilitator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Tengah, BPBD dan tim FPRB Kabupaten Wonosobo.
“Dengan pelatihan ini, harapannya akan terbentuk masyarakat yang tanggap dan tangguh bencana. Selanjutnya akan ada SK sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana),” terang dia.
Pihaknya berharap, masyarakat tahu tentang karakeristik wilayahnya sebagai daerah rawan bencana. Bisa memahami dan mengenal bencana serta bisa menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Sehingga bisa meminimalisasi terjadinya korban.
Menurut dia, pelatihan berlanjut dengan simulasi penanganan korban bencana dengan peserta dari tujuh desa. Masing-masing 35 orang. “Secara berkala akan kami bentuk destana-destana di semua desa. Utamanya desa yang rawan bencana,” pungkasnya. (git/lis)