30 C
Semarang
Monday, 13 January 2025

Warga Candiyasan Wonosobo Blokade Jalan, Minta Galian C Ditutup

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Ratusan warga Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek turun ke jalan untuk menolak tambang galian c ilegal. Warga di desa itu menuntut agar alat berat backhoe yang sudah berada di lahan galian dibawa pergi.

“Backhoe mudhun, backhoe mudhun,” teriak ratusan warga berulang sembari melakukan aksi blokade jalan raya Kretek-Temanggung.

Sejak pukul 08.00 seluruh warga di Desa Candiyasan berkumpul di Dusun Kabelukan. Mereka berbaris melakukan blokade jalan untuk menuntut agar aksinya dengarkan. “Kita siap membuka jalan asal backhoe itu bisa pergi dari lahan,” tegas salah satu warga yang berdemo Muh Yasin saat diskusi bersama pihak kepolisian.

Sempat terjadi ketegangan antara polisi dengan warga akibat dari blokade yang dilakukan itu. Sebab arus lalulintas di jalanan tersebut menjadi tersendat dari kedua arah. Namun warga tetap tidak membuka blokade sampai alat berat itu bisa pergi.

Yasin mengatakan, alat berat di lokasi galian mengancam kehidupan warga beberapa dusun yang berada di bawah lahan galian. Setidaknya ada Dusun Kabelukan, Jurang Jero, Banjaran, Grenjeng di Desa Candiyasan, serta Dusun Sontonayan di Desa Kapencar.

“Kalau ada hujan, desa kita yang pasti terkena dampak. Karena air yang turun tidak ada penahan. Kita khawatir akan terjadi banjir di desa kita,” ungkapnya.

Selain kekhawatiran soal banjir, titik galian itu dianggap warga sebagai pusat resapan air. Beberapa sumber air di bawah lokasi penggalian itu dikhawatirkan akan mati akibat masifnya galian C.

“Kita lakukan ini sudah untuk yang kedua kalinya, mas. Dulu pernah kita usir, tapi kok sekarang datang lagi. Makanya kita tidak mau plang sebelum backhoe itu benar-bernar pergi” ujarnya.

Reporter:
Sigit Rahmanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya