Untuk memasak sup buntut, Santi sendiri yang meracik bumbu-bumbunya. Tak heran, bila cita rasanya selama 35 tahun tidak berubah. Santi –sapaan akrabnya- menyampaikan, resep sup buntut ini warisan dari ibunda sang suami alias mertuanya. Konon, sang mertua pandai memasak. Dan bakat itu menurun kepada dirinya.
“Dulu saya coba-coba memasak sup buntut. Keluarga cocok dengan rasanya. Lalu kami buka rumah makan ini, dan ternyata banyak yang suka,”tutur wanita berusia 64 tahun ini.
Banyak pejabat daerah maupun luar Wonosobo menjadi pelanggannya. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo salah satunya. Ketika berkunjung ke Wonosobo, rombongan gubernur memesan puluhan porsi sup buntut.
Begitu juga Wakil Gubernur Jateng era tahun 2013, Heru Sudjatmoko. Bahkan sejumlah menteri juga pernah mencicipi sup buntut racikan Santi.
Usai menikmati semangkuk sup buntut, jangan lupa mencicipi geblek khas Wonosobo. Selain itu, disajikan berbagai kudapan tradisional buatan Santi.
Ada onde-onde ketawa, pisang goreng, tahu tepung, sosis, rondo royal. Juga beberapa jenis roti. Bagi wisatawan disediakan oleh-oleh khas kota dingin ini. (git/lis)