RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) tahun 2023 di Pendopo Selatan Selasa (21/3). Kegiatan ini untuk mendapatkan rincian dan masukan dalam menyempurnakan rancangan awal Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD, dan rancangan pembangunan.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, musyawarah ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk bersama-sama melakukan sinkronisasi dan sinergisitas Rancangan RKPD Kabupaten Wonosobo. “Kita berkomitmen untuk selalu mengedepankan hasil-hasil rumusan perencanaan pembangunan dalam penyusunan Rancangan APBD Kabupaten Wonosobo. Mari optimis menatap masa depan Wonosobo, dengan saling bersinergi dalam kebersamaan,” katanya.
Menurut Afif, hasil dari Musrenbang ialah terlaksananya sinergitas prioritas program dan kegiatan SKPD tahun 2024 dari berbagai sumber pendanaan, baik APBD kabupaten, APBD provinsi, dana APBN dan dana lainnya, dengan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Afif juga menyampaikan terkait strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan yang telah dilakukan. Antara lain, Gerakan Entaskan Kemiskinan Menuju Sejahtera (Gerimis Mesra), yang telah berhasil menggalang kolaborasi pentahelix untuk aksi bersama pemenuhan pangan bagi rumah tangga desil 1 dan balita stunting. Dampak dari program ini yaitu adanya gerakan/aksi serupa dengan kolaborasi antar elemen sehingga kemiskinan Wonosobo Tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 1,5 persen. “Tahun 2023 ini, program Gerimis Mesra diperluas sasarannya untuk Cething Gizi bagi Lansia, keluarga desil 1, dan Komitmen Swasta untuk Kolaborasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” ujarnya. Terkait rencana pembangunan Kabupaten Wonosobo tahun 2024, tema yang diangkat adalah “Penguatan Ekonomi, Kualitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur yang Berkelanjutan untuk Peningkatan Daya Saing Daerah”.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonosobo Jaelan menambahkan, maksud dari musrenbang ini adalah sebagai forum untuk menyampaikan rancangan RKPD tahun 2024 kepada perangkat daerah dan pemangku kepentingan. Guna memperoleh masukan dan sasaran penyempurnaan rancangan RKPD tahun 2024. Di tahun 2024 ini ada 5 prioritas pembangunan Wonosobo, yaitu penguatan infrastruktur berkelanjutan pada wilayah pengembangan, penguatan ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian dan pariwisata, peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing, penguatan tata kelola pemerintahan dan konduktivitas wilayah serta pemantapan kapasitas fiskal daerah. Dan yang kelima adalah penguatan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan.
“Pendekatan perencanaan pembangunan daerah menggunakan beberapa motode, yaitu top-down dan bottom-up, partisipatif, teknokratik dan politik. Target nasional tidak mungkin tercapai jika target kabupaten/kota tidak tercapai. Tanpa perencanaan dan tata kelola yang baik maka semua target tidak akan tercapai,” ungkapnya.
Strategi tersebut selain membutuhkan peran dari semua stakeholder juga perlu didukung dengan kolaborasi pendanaan, mengingat kapasitas fiskal Kabupaten Wonosobo sangat terbatas. Kolaborasi pendanaan selain dari APBD Kabupaten Wonosobo, juga menggali pendanaan dari sumber lain, misalnya dari APBD Provinsi Jawa Tengah melalui Bantuan Keuangan Provinsi maupun bantuan sektoral perangkat daerah provinsi, APBN atau transfer keuangan daerah (DAU, DBH, DAK, DID), CSR, KPBU maupun hibah. Dalam acara yang dihadiri 80 peserta tersebut, juga disampaikan arahan dari kebijakan pembangunan daerah provinsi Jawa Tengah tahun 2024 oleh Bappeda Jawa Tengah. (git/adv/ton)