Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo Endang Listianingsih mengatakan, Arboretum Kalianget dibangun sejak 2017 lalu. Taman itu menyimpan ratusan tanaman langka yang dijadikan sebagai tempat pendidikan serta penelitian.
“Dan dengan ditunjang pemandangan yang menarik, tak menutup kemungkinan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Wonosobo kedepannya,” katanya.
Di kawasan Arboterum Kalianget juga terdapat koleksi tanaman anggrek se-Indonesia, ruang baca guna mengenal lingkungan arboretum, serta sarana prasarana penunjang lainnya yang terus disiapkan oleh Pemkab.
“Sampai saat ini tiket masuk ke kawasan tersebut belum masuk retribusi, artinya masih masuk tiket Wisata Kalianget sebesar tiga ribu rupiah,” tambahnya.
Salah satu pelaku wisata Nugroho menekankan, Arboretum Kalianget sangat berpotensi untuk pengenalan lingkungan alam baik untuk warga sekolah maupun dari pengunjung wisata luar Wonosobo yang ingin melakukan kegiatan outbond.
“Selama ini, banyak orang yang masih bingung mencari tempat outbond di Wonosobo, saya harap wahana ini dapat dibuka selama 24 jam,” jelasnya. (git/ton)