RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Wonosobo dalam beberapa hari terakhir sebabkan tebing longsor di jalan lingkar selatan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun satu gedung milik Ponpes Al Asy’ariyyah 7 nyaris terbawa material longsor.
Kepala BPDB Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono menjelaskan, longsor terjadi pada Minggu (11/12) pukul 17.30 WIB. Tebing setinggi 8 meter dengan lebar 8 meter ambrol setelah tak kuat menahan beban curah hujan yang terjadi sekitar 6 jam. “Ambrolnya tebing itu sempat menutup jalan lingkar selatan dari arah Klerang-Wonolelo,” terangnya Senin (12/12) siang.
Tertutupnya sebagian jalan di wilayah tersebut sempat membuat jalanan dipadati kendaraan. Namun dibantu BPBD dan aparat kepolisian, para santri langsung menyingkirkan sebagian material. “Karena terlalu besar material yang menutup jalan, kita kirim dua alat berat untuk langsung membersihkan meterial longsoran,” katanya.
Tak hanya menutup jalan, satu gedung milik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Asy’ariyyah 7 yang berada di Dusun Karangsari Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Selomerto juga terancam ikut terbawa material longsor. Pasalnya, fondasi gedung di ponpes tersebut saat ini telah terbuka. “Untuk sementara ini akan kita tutup dengan terpal agar tanah tidak semakin tergerus saat hujan datang,” katanya.
Pengasuh Ponpes Al Asy’ariyyah 7 Fadlurrohman Al Faqih menyebut, gedung tersebut saat ini kondisinya tak bisa ditinggali. Sebab jika hujan datang, dikhawatirkan akan membuat bangunan tersebut terbawa material longsor kembali. “Ini kejadian longsor yang kedua kalinya. Setelah sebelumnya satu gedung juga kita bongkar karena sudah retak,” katanya.
Ia berharap dengan terjadinya longsor yang kedua ini, pemerintah langsung bisa memberikan solusi. Sebab gedung tersebut saat ini masih dibutuhkan untuk proses belajar para santri di Ponpes tersebut. “Minimal bisa disender terlebih dahulu. Sehingga kita tidak khawatir akan terjadi longsor susulan,” tandasnya. (git/ton)
