RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kolaborasi penanganan stunting di Kabupaten Wonosobo mulai diseriusi. Kali ini, pemerintah menggaet anak muda dari desa di zona merah untuk banyak terlibat dalam penyelesaian tersebut dengan menggelar duta Remaja Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting).
Dua remaja asal Desa Slukatan Kecamatan Mojotengah Wonosobo terpilih sebagai juara I Duta gong Ceting ini. Adapun juara 2 dan 3, masing-masing direbut remaja dari Desa Damarkasian dan Desa Purbosono Kertek.
Dosen Fikes Unsiq Jateng Febrinika Tuta Setiani, Selasa (15/11), mengatakan pemilihan Duta Remaja Gong Ceting diikuti 10 pasang remaja dari 10 desa lokus stunting yang ada di Wonosobo. Yakni Desa Tambi, Tieng, Slukatan, Kaliwiro, Besani, Pagerejo, Candimulyo, Purbosono, Tanjunganom dan Gondowulan. “Kita pilih di 10 desa yang menjadi fokus penanganan stunting agar proyeksi ini bisa tepat sasaran,” katanya.
Kepala Seksi Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga, DPPKBPPPA Wonosobo, Dewi Yuliana Satriani menyampaikan kasus stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronik. Berupa gangguan pertumbuhan linier pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi. “Jika dilihat dari kasus di lapangan, stunting banyak terjadi pada anak hingga usia 5 tahun,” katanya.
Sehingga apabila terjadi permasalahan pertumbuhan pada periode usia tersebut, maka pertumbuhannya tidak dapat dikejar pada periode berikutnya. Sekalipun jika kebutuhan gizinya tercukupi dengan baik. (git/ton)