29 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Tanah Gerak Ancam Warga Medono

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, WONOSOBO – Fenomena tanah bergerak kembali terjadi di Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo sejak Kamis (20/10) malam. Akibatnya, jalan alternatif penghubung dua kecamatan tak bisa diakses kendaraan besar. Puluhan pemukiman warga masuk zona merah rawan bencana.

“Kondisinya sampai saat ini (kemarin, Red) masih terus terjadi. Ini bisa dilihat dari jaraknya yang masih terus melebar,” terang Ketua Relawan SAR Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo, Khabib saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (21/10).

Khabib menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (20/10) pukul 21.00. Pertama kali terlihat tanah bergerak itu karena membelah jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang.

“Pada Kamis malam itu tanah bergerak masih sekitar 60 centimeter. Tapi di Jumat siang, tanah itu sudah berada di lebar 120 centimeter,” ujarnya setelah melakukan pemantauan kondisi tanah yang masih terus bergerak itu.

Saat berada di lokasi, ia beserta rombongan mengaku tidak merasakan adanya getaran dari kondisi tanah yang masih labil itu. Namun faktanya, perubahan itu masih terjadi pada titik tanah yang mengalami pergerakan.

Dengan fenomena tersebut, sejumlah relawan memutuskan untuk menutup sementara akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan itu. Sebab kondisi jalan saat ini sudah tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat dan sejenisnya.

Diketahui panjang dari retakan yang menyebabkan kerusakan jalan itu terjadi sepanjang 75 meter. Sementara dari titik awal atau pusat tanah bergerak sampai di lokasi akhir itu panjangnya mencapai 200 meter lebih.

“Selain menyebabkan kerusakan jalan, satu bengkel terpaksa ditutup karena retakan sudah sampai dalam ruangan,” jelasnya.

Ia menambahkan jika kondisi ini masih berlanjut, bukan tidak mungkin perkampungan dua RT di Dusun Medono harus diungsikan. Sebab jalur utama tanah bergerak itu persis di tengah perkampungan warga di RT 10 dan 11 RW 3.

“Kita sudah siapkan balai desa untuk tempat pengungsian sementara yang kondisinya cukup jauh dari tanah bergerak itu,” lanjutnya.
Diketahui, tanah bergerak di Dusun Medono pernah terjadi pada 15 Januari 2021. Wilayah tersebut menurut catatan BMKG menjadi salah satu zona merah kebencanaan, khususnya tanah bergerak. (git/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya