RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Sebuah senderan proyek perumahan di Kampung Rowopeni, Kelurahan Kalianget longsor dan menimpa lima rumah di bawahnya. Pembangunan ini diketahui belum memiliki izin.
Bahkan pengembang perumahan membandel karena pembangunan jalan terus meski telah diberikan peringatan untuk menghentikan aktivitas hingga izin keluar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Wonosobo Eko Premono menyampaikan, pada 14 Maret 2022 lalu, pihaknya bersama Satpol PP sudah memberikan teguran tertulis dan meminta agar aktivitas dihentikan.
Lantaran kegiatan cut and fill yang dilakukan saat itu mengganggu operasional irigasi Wanganji yang berada di sebelah barat lokasi kegiatan. Tapi diam-diam, aktivitas proyek terus berjalan hingga bencana datang Selasa (11/10).
“Dan setelah diklarifikasi kepada salah satu karyawannya, perijinan (katanya) sedang dalam proses,” katanya. Rencananya hari ini Satpol PP akan mengadakan rapat koordinasi dengan melibatkan DLH, DPUPR, DPMPTSP serta pengembang untuk menentukan langkah dan tindakan yang akan dilakukan terkait kejadian tersebut.
Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Wonosobo Sabarno mengatakan, longsor ini berdampak pada 5 keluarga dengan 27 jiwa. Meski tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material cukup besar. Di samping menimpa 5 rumah yang berada dibawahnya, robohnya senderan tersebut juga mengakibatkan infrastruktur irigasi Wanganji terganggu. (git/ton)