RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Warga Desa Kumejing, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo waswas. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir menyebabkan bencana longsor dan tanah bergerak. Sedikitnya lima rumah warga di desa tersebut sudah terdampak. Sementara puluhan rumah lain terancam adanya tanah bergerak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosob, Bambang Triyono menjelaskan, longsor terjadi Jumat (7/10) sekitar pukul 22.00 hingga Sabtu (8/10) pukul 00.10. “Bencana longsor ini tidak terpusat di satu titik. Lokasinya tersebar di dua dusun yang masih ada di Desa Kumejing,” terangnya.
Di Dusun Kedungbulu RT 11 dan RT 6 RW 2, tebing yang longsor menimpa tiga rumah warga. Dinding rumah milik Salim, 37, jebol pada bagian dapur dan kamar tidur. Di rumah Hermawan, 50, material longsor menimpa dinding rumah dan merusak dapur, kamar, ruang makan, kamar mandi. Selain itu, rumah mili Sembol Tiono, 45, juga mengalami rusak berat. “Tiga keluarga mengungsi,” katanya.
Longsor juga terjadi di Dusun Kiringan, RT 16 RW 4. Dinding rumah milik keluarga Suyanto, 40, jebol di bagian dapur dan kamar mandi. Sedangkan rumah milik Suprizatin, 36, rusak di bagian dapur dan kamar tidur. “Beruntung pemilik masih bisa menempati kediamannya dan tidak harus mengungsi ke tempat saudaranya,” ujarnya.
Namun hujan lebat yang datang selama dua hari tanpa henti di wilayah tersebut, membuat warga Dusun Brondong RT 4 RW 1 Desa Kumejing perlu waspada. Sebab mulai muncul pergerakan tanah sepanjang lebih dari 100 meter di lokasi. “Dengan bergeraknya tanah itu akan mengancam 30 rumah yang berada di sekitaran dan bawah dusun tersebut,” katanya.
Kemarin, BPBD Wonosobo bersama sejumlah relawan membantu warga membersihkan material longsoran yang merusak rumah. Rumah warga yang terancam bencana lanjutan juga sudah didata. “Sementara ini kita masih memberikan pemahaman kepada warga sekitar tentang mitigasi bencana yang harus dilakukan apabila di kemudian hari ada bencana susulan,” katanya. (git/ton)