RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Sebanyak 24 orang bakal calon (balon) kepala desa dari tiga desa mengikuti ujian tertulis di Balai Latihan Kerja (BLK) Wonosobo Rabu (28/9). Ujian ini untuk menentukan lanjut tidaknya para balon bertarung dalam kontestasi pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang akan digelar pada Oktober 2022.
Dari 30 desa yang akan menggelar Pilkades serentak tahun ini, sebanyak tiga desa harus menggelar ujian tambahan, yaitu tertulis. Tes tertulis dilaksanakan karena jumlah pendaftar di desa tersebut lebih dari lima orang. “Sesuai tahapan itu kita ingin mencari lima balon yang lolos penjaringan melalui berbagai seleksi terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Wonosobo Harti saat ditemui seusai ujian tertulis bagi balon kepala desa peserta pilkades serentak 2022 di Gedung BLK Wonosobo kemarin.
Ketiga desa yang menjalani tes tambahan tersebut yakni, Desa Beran Kecamatan Kepil, Desa Jolontoro Kecamatan Sapuran dan Desa Gumawang Kidul Kecamatan Watumalang. Tes tambahan dilakukan karena sesuai aturan berlaku, baik itu undang-undang, peraturan pemerintah, permendagri, perda dan perbup. “Karena disebutkan jelas jika ada pendaftar lebih dari lima orang, maka harus dilakulan tes tambahan dan skoring,” katanya.
Tes tertulis ini seharusnya diikuti 28 orang. Tetapi karena ada 4 balon kades yang tidak berangkat, maka tes hanya diikuti sebanyak 24 orang. “Yang tidak berangkat itu, 2 orang berasal dari Beran Kepil dan 2 orang lagi dari Jolontoro Sapuran,” ujarnya.
Menurutnya, ketidakhadiran peserta untuk mengikuti ujian tertulis ini tidak langsung menggugurkan kepesertaan balon kades. Karena para peserta masih bisa mendapatkan nilai dari pengalaman, tingkat pendidikan dan umur. Hanya saja bagi peserta yang tidak mengikuti tes, maka nilai pada tes tertulisnya nol.
Wakil Bupati Wonosobo M. Albar menjelaskan, panitia sudah mencoba menghubungi keempat balon kades tersebut, namun tidak ada tanggapan. “Keempat balon kades yang tidak berangkat otomatis nilai tes tertulisnya kosong. Tetapi apabila nilai lain, seperti pengalaman, pendidikan dan usianya tinggi tetap bisa masuk tahap pencalonan Kades,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi pilkades serentak kali ini sudah dipersiapkan dengan baik. Hanya saja, masih ada informasi yang kurang dicermati masyarakat sehingga sempat terjadi beberapa misinformasi. “Harapannya Pilkades berjalan dengan aman, tertib, terkendali dan terpilih pemimpin yang dikehendaki masyarakat serta bisa membangun desanya dengan baik,” jelasnya. (git/ton)