RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Sejumlah bangunan tanpa izin di ketahui berdiri di atas saluran air di wilayah Kelurahan Kertek. Keberadaan bangunan permanen tersebut sangat mengganggu.
“Ternyata di sini banyak saluran yang terjadi penyempitan karena banyak bangunan yang berdiri,” kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat meninjau langsung ke beberapa titik saluran irigasi Klitih yang di atasnya berdiri bangunan permanen tanpa izin Senin (15/8).
Afif memerintahkan jajarannya untuk menegur dan mengarahkan pemilik bangunan di atas saluran agar sadar bahwa tindakan mereka salah. Bangunan di sempadan dan di atas saluran irigasi sangat mengganggu fungsi saluran.
Bupati juga berharap masyarakat harus memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah. Salah satu upaya yang paling mudah adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Khususnya di saluran air, baik saluran irigasi maupun salutan drainase jangan membuang sampah ke sana,” katanya.
Sejumlah masyarakat kemarin melakukan gotong royong dalam membersihkan aliran irigasi di Kelurahan Kertek. Hal ini dilakukan untuk membersihkan sampah menjelang masuk musim hujan tahun ini.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Wonosobo Eko Premono menjelaskan, salurah irigasi wilayah Kertek dipenuhi sampah. Sehingga perlu adanya upaya untuk melakukan normalisasi saluran air. Baik saluran irigasi maupun saluran drainase di wilayah tersebut. “Karena kita khawatir ini akan memasuki musim hujan, akan banyak sampah yang menyumbat daerah ini,” terangnya.
Apalagi beberapa waktu yang lalu di daerah Kertek sempat ada saluran irigasi yang jebol. Lantaran penumpukan sampah yang membuat aliran air akhirnya mampet. “Sebelum itu terjadi, kita perlu melakukan koordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya. (git/ton)