31.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Ribuan Warga Berebut 15 Gunungan Hasil Bumi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Puncak peringatan Hari Jadi ke-197 Kabupaten Wonosobo berlangsung meriah, Minggu (24/7). Ribuan warga tumplek-blek di Alun-Alun Kota Wonosobo, tempat acara digelar.

Peringatan hari jadi dimulai pukul 07.00 dengan melaksanakan prosesi pisowanan agung. Dengan menggunakan pakaian adat khas mataraman, rangkaian upacara peringatan itu dimulai dengan masuknya kumendhan tata upacara, suba manggala, komandan kompi, Forkopimca, dan Duta Wisata ke halaman pendopo kabupaten.

“Itu dilakukan untuk asung pakurmatan atau memberi hormat kepada bupati, wakil bupati dan Forkopimda yang berada di pendopo. Sekaligus menjemputnya untuk berjalan menuju Alun-Alun Wonosobo,” terang Kepala Bidang Promosi Pariwisata Disparbud Kabupaten Wonosobo Fatonah.

Setelah bupati dan seluruh tamu undangan berada di alun-alun, upacara dibuka dengan pembacaan sejarah Wonosobo. Berikutnya, Pamedhar Sabda atau pemberian sambutan oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Prosesi berikutnya, tradisi Pasrah Tampi Panji-Panji atau penyerahan panji-panji kepada jajaran Forkopimda. Ada empat panji yang diserahkan. Yakni, bendera merah putih, payung songsong agung, tombak korowelang, dan bendera kecamatan lambang Pangayoman. “Semua panji yang diberikan itu memiliki filosofi sendiri,” katanya.

Acara dilanjutkan prosesi Birat Sengkala yang ditandai dengan pangepyuring tirta suci atau disebarnya air suci ke seluruh penjuru mata angin oleh Bupati Afif. Setelah itu, dilanjutkan prosesi kembul bujono atau makan bersama. “Acara puncaknya rebutan 15 gunungan sebagai simbol keberkahan hasil bumi,” lanjutnya.

Gunungan berisi hasil bumi itu pun menjadi rebutan ribuan warga. Masyarakat sangat antusias, karena tradisi ini sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 15 gunungan hasil bumi itu berasal dari 15 kecamatan di Wonosobo. Warga rela berdesak-desakan untuk mendapatkan bagian dari gunungan tersebut. Sebab, mereka percaya, gunungan hasil bumi tersebut akan membawa berkah.

“Antusias masyarakat sangat tinggi. Mengingat selama dua tahun kegiatan hari jadi digelar secara sederhana,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo.

Ia mengatakan, sesuai roundown acara, selesai pisowanan agung seharusnya ada atraksi pentas seni dari satuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo. Namun tingginya antusiasme masyarakat dalam berebut gunungan, membuat acara dilanjutkan dengan kembul bujana dan baru atraksi pentas seni. “Ya, kita maklumi lah. Mengingat kegiatan seperti ini sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” ujarnya.

Dalam sehari kemarin, seluruh pentas kesenian tradisional ditampilkan. Mulai tari kuda lumping, lengger, dan kesenian bundengan ikut meramaikan perayaan hari jadi. Puncaknya, pada Minggu tadi malam acara ditutup dengan gelaran musik yang menghadirkan penyanyi viral asal Jogja, Nabila Maharani dan Tri Suaka. (git/rfk/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya