RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Wonosobo akan berlangsung pada Oktober mendatang. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos Permasdes) mulai mempersiapkan agenda pilkades serentak hingga ke tingkat desa. Setidaknya ada dua desa dinyatakan rawan konflik.
“Karena ada 30 desa yang rencananya tahun 2022 ini akan menggelar pilkades,” terang Kepala Dinsos Permasdes Wonosobo Harti saat ditemui sesusai menggelar rapat koordinasi bersama di Pendopo Kabupaten Kamis (14/7).
Ia menjelaskan, saat ini memang telah memasuki tahap persiapan di tingkat desa. Dengan membentuk struktur kepanitiaan pilkades serentak. Sehingga acara pilkades yang digelar di 14 kecamatan itu diharapkan bisa berlangsung dengan aman dan damai.
“Kita beri pemahaman ke camat maupun kepanitiaan desa berkaitan dengan mekanisme tahapan yang akan berlangsung,” katanya.
Jika berkaca pada pilkades sebelumnya, dari 30 desa yang menggelar acara tersebut, dua desa dianggap rawan konflik. Yakni di Desa Reco, Kecamatan Kretek dan Desa Pungangan Kecamatan Mojotengah.
“Di Reco sendiri jumlah daftar pemilih tetap (DPT)-nya sudah ada di angka 6000. Makanya ini harus menjadi perhatian khusus kita,” jelasnya. Namun ia meyakini, jika segala persiapan telah dilakukan dengan teliti dan matang akan mengurangi risiko konflik tersebut.
Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menjelaskan, panitia adalah ujung tombak dalam rangka pelaksanaan pilkades serentak. Maka dalam menjalankan tugas harus mematuhi dan memahami segala bentuk regulasi yang ada.
“Jika ada yang belum diketahui bisa berkoordinasi dan berkonsultasi dengan camat beserta forkopimca sejak tahapan perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemilihan saat berlangsung,” tandasnya. (git/ton)