RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Tahapan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 diresmikan, Selasa (14/6). Bawaslu Kabupaten Wonosobo mulai ancang-ancang untuk mempersiapkan pengawasan.
“Keputusan ini sesuai dengan PKPU Nomor 3 Tahun 2022 yang menyebut tahapan pemilu akan dimulai 20 bulan sebelum pemilihan berlangsung pada 2024 lalu. Maka per tanggal 14 Juni tahun ini tahapan pemilu sudah dimulai,” terang Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid dalam konferensi pers di kantor Bawaslu Jalan Soekarno Hatta, kemarin (14/6).
Saat tahapan pemilu dimulai, pihaknya berharap partisipasi masyarakat semakin baik. Sebab jika berkaca pada Pemilu 2019, tidak ada lembaga ataupun ormas yang berpartisipasi menjadi pemantau pemilu.
“Kita membuka peluang bagi lembaga ataupun ormas yang akan menjadi pemantau pemilu. Kita akan dorong dan siap bantu mereka,” terangnya.
Menurutnya, menjadi pemantau pemilu tidak sulit. Mereka hanya perlu menunjukkan lembaganya yang sudah berbadan hukum dan bersikap netral dalam pemilu. “Artinya mereka tidak boleh menjadi partisipan partai politik tertentu,”imbuhnya.
Selain mendorong adanya pemantau pemilu, pihaknya juga masih meneruskan progam desa antipolitik uang. Saat ini, sudah ada 24 desa di Kabupaten Wonosobo yang telah mendeklarasikan diri menolak politik uang.
“Dan tahun ini kita juga mendorong program keluarga antipolitik uang. Karena adanya kesadaran politik itu berangkat dari lingkup tekecil, yakni keluarga,” ujarnya. (git/lis)
