RADARSEMARANG.COM, WONOSOBO – Usaha Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam merencanakan relokasi pedagang Pasar Induk mulai temui titik terang. Sebagian besar pedagang telah menyepakati skema yang ditawarkan pemerintah.
Hasil tersebut didapat setelah ratusan pedagang Pasar Induk mengikuti acara sosialisasi penataan pasar yang diselenggarakan di gedung Adipura Kencana Jumat (3/6). Dari 128 pedagang pasar yang datang dalam forum tersebut, sekitar 70 persen menyepakati skema penataan yang ditawarkan pemkab.
“Karena dari hasil perhitungan yang kita tawarkan kepada pedagang itu sebanyak 90 orang setuju, 37 tidak setuju dan 1 orang abstain,” kata Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo yang menjadi fasilitastor dalam acara itu.
Menurutnya, hasil ini merupakan sinyal positif dari rencana relokasi pedagang Pasar Induk. Banyaknya pedagang yang setuju ini akan menjadi modal awal bagi pemerintah dalam menjalankan pemindahan.
“Tentu ini respon baik yang kita terima. Meskipun suara ini belum mewakili seluruh pedagang yang ada di pasar induk,” ujarnya.
Pasalnya, dalam beberapa hari ke depan, sosialisasi masih akan berlangsung untuk sekitar 3000 pedagang. Dalam setiap pertemuan, 150 pedagang akan diundang untuk mendengarkan skema relokasi yang ditawarkan pemerintah. “Jadi ini memang baru pertemuan awal kita. Masih ada pertemuan selanjutnya dengan pedagang yang lain. Tapi mudah-mudahan hasilnya tidak meleset jauh dari hari ini (kemarin, red),” harapnya.
Sosialisasi ini direncanakan akan berjalan selama 10 hari. Yang digunakan untuk memberikan pemahaman terkait proses yang akan dilalui pedagang saat melakukan pemindahan. “Karena menata ribuan pedagang itu tidak mudah, maka kita perlu dengan sabar menjelaskannya ke mereka (pedagang),” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, puluhan orang yang belum setuju dengan tawaran skema pemerintah lantaran masih menginginkan penempatan lama seperti sebelum bangunan pasar terbakar. Namun hal ini, menurut Andang, tidak realistis. Sebab kondisi bangunan dulu yang sempat terbakar dan pasar yang baru sudah berbeda jauh.
“Kita perlu lakukan rasionalisasi atau penyesuaian. Karena seluruh pedagang yang berizin kan perlu masuk ke sana (gedung baru),” tandasnya. (git/ton)